- Back to Home »
- Makalah »
- Teknik Pembuatan Kompos
Posted by : Faizin
Senin, 14 Desember 2015
Teknik Pembuatan
Kompos
Oleh :
Ahmad Nur Ahid Faizin 20131020031133
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
DAFTAR TABEL................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
2.1 Pengertian Kompos dan Pengomposan....................................................... 3
BAB III METODE KERJA..................................................................................... 5
3.1 Tempat
dan Waktu....................................................................................... 5
3.2 Alat dan bahan............................................................................................. 5
3.3 Langkah Kerja............................................................................................. 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 7
4.1 Hasil Pengamatan........................................................................................ 7
4.2 Pembahasan................................................................................................. 7
BAB V PENUTUP.................................................................................................. 9
5.1 Kesimpulan.................................................................................................. 9
5.2 Saran............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10
LAMPIRAN.......................................................................................................... 11
DAFTAR TABEL
No Teks
Halaman
1. Hasil Pengamatan pembuatan
kompos............................................. 11
DAFTAR
LAMPIRAN
No Teks
Halaman
1 Dokumentasi TeknikPembuatan Kompos....................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sampah merupakan sisa-sisa
aktivitas makhluk hidup yang indentik dengan bahan buangan yang tidak memiliki
nilai, kotor, kumuh, dan bau. Sampah organik seperti dedaunan yang berasal dari
taman, jerami, rerumputan, dan sisasisa sayur, buah, yang berasal dari
aktivitas rumah tangga (sampah domestik) memang sering menimbulkan berbagai
masalah. Baik itu masalah keindahan dan kenyamanan maupun masalah kesehatan
manusia, baik dalam lingkup individu, keluarga, maupun masyarakat.
Masalah-masalah seperti timbulnya bau tak sedap maupun berbagai penyakit tentu
membawa kerugian bagi manusia maupun lingkungan disekitarnya, baik meteri
maupun psikis. Melihat fakta tersebut, tentu perlu adanya suatu tindakan guna
meminimalkan dampak negatif yang timbul dan berupaya meningkatkan
semaksimalmungkin dampak positifnya.
Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan sampah organik
domestik adalah mengolah sampah tersebut dengan teknik komposter tanpa
penambahan aktivator pengomposan, disamping terdapat berbagai teknik pengolahan
lain (dengan penambahan aktivator pengomposan) menghasilkan produk yang bernilai
lebih, baik dari segi nilai ekonomi yaitu memiliki suplemen bagi tanaman.
Meskipun dalam metode ini tidak ditambahkan aktivator pengomposan,namun ke
dalamnya ditambahkan organik agen (serbuk gergaji atau kotoran hewan) yang
berfungsi memacu pertumnuhan mikroba dan manambah unsur hara dalam kompos.
Penambahan pupuk organik dapat
memperbaiki struktur tanah yaitu dengan meningkatnya kemampuan menahan air pada
tanah berpasir sehingga tidak boros air, tetapi disisi lain dapat meningkatkan
porositas pada tanah yang berliat sehingga drainase akan lebih baik. Mengingat
kondisi yang demikian, maka kompos sebagai salah satu pupuk alam (organik)
merupakan bahan substitusi yang penting terhadap pupuk kandang dan pupuk hijau.
Ditambah pula bahan-bahan organik untuk pembuatan kompos dewasa ini cukup
banyak tersedia, baik di daerah pedesaan maupun di perkotaan. Bahan-bahan
organik yang dapat dijadikan
kompos diantaranya jerami, batang jagung, kulit buah kopi,
daun daunan segar, sampah pasar atau sampah rumah tangga, dsb.
Proses pembuatan kompos adalah
proses perubahan susunan bahan organik dari perbandingan C/N tinggi menjadi C/N
rendah. Akibat terjadinya perubahan-perubahan senyawa tersebut, maka baik volume
maupun bobot bahan yang dijadikan kompos menjadi sangat berkurang. Sebagian
besar senyawa karbon (dalam bentuk CO2) hilang ke udara, kadar N yang larut
(amoniak) meningkat sehingga dengan demikian perbandingan C/N yang semula
tinggi berangsur-angsur menjadi rendah dan akhirnya relatif stabil pada
perbandingan C/N 15-22. Perbandingan C/N yang demikian terdapat pada tanah
subur atau kompos yang telah matang.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum budidaya tanaman secara
vertikultur adalah secara berikut :
1.
Bagaimana
cara membuat kompos secara baik dan benar ?
2.
Teknologi
apa yang bisa diterapkan untuk membantu pembuatan kompos ?
1.3
Tujuan
Tujuan dari praktikum pembuatan kompos ini adalah untuk
mengetahui bagaimana cara pembuatan kompos dan sekaligus mengetahui ciri-ciri
kompos yang sudah jadi/matang.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Kompos dan Pengomposan
Kompos adalah hasil penguraian
parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat
secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan
yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford,
2003).
Pengomposan adalah proses dimana
bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh
mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Kompos adalah hasil penguraian
parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat
secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan
yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (J.H. Crawford, 2003).
Menurut Sutedjo (2002), kompos
merupakan zat akhir suatu proses fermentasi, tumpukan sampah/ seresah tanaman
dan ada kalanya pula termasuk bingkai binatang. Sesuai dengan humifikasi
fermentas suatu pemupukan, dirincikan oleh hasil bagi C/N yang menurun.
Perkembangan mikrobia memerlukan waktu agar tercapai suatu keadaan fermentasi
yang optimal. Pada kegiatan mempercepat proses dipakai aktifator, baik
dalam jumlah sedikit ataupun banyak, yaitu bahan dengan perkembangan mikrobia
dengan fermentasi maksimum. Aktifator misalnya: kotoran hewan. Akhir fermentasi
untuk C/N kompos 15 – 17.
Sampah terdiri dari dua bagian,
yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah
mencapai ±80%,sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai.
Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah
sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan
terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. (Rohendi, 2005).
Pertanian organik menjadi hal yang saat ini sedang
dikembangkan dengan pesat.Hal ini dilatarbelakangi dengan masalah,dimana
semakin jenuhnya pemberian pupuk yang berasal dari industri. Tanah semakin
kering, semakin kurangnya kandungan hara organik yang pada akhirnya merugikan
petani.Dasar inilah diperlukan upaya dalam peningkatan kebutuhan bahan organik
bagi tanaman.Salah satunya adalah dengan memanfaatkan sisa-sisa bahan organik
untuk diolah menjadi kompos.
Secara garis besar membuat
kompos berarti merangsang pertumbuhan bakteri (mikroorganisme) untuk
menghancurkan atau menguraikan bahan-bahan yang dikomposkan sehingga terurai
menjadi senyawa lain.Proses yang terjadi adalah dekomposisi, yaitu
menghancurkan ikatan organik molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil,
mengeluarkan ikatan CO2 dan H2O serta penguraian lanjutan yaitu transformasi ke
dalam mineral atau dari ikatan organik menjadi anorganik.Proses penguraian
tersebut mengubah unsur hara yang terikat dalam senyawa organik yang sukar
larut menjadi senyawa organik yang larut sehingga dapat dimanfaatkan oleh
tanaman. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut
agar kompos dapat terbentuk lebih cepat.Proses pengomposan oleh bahan organik
mengalami penguraian secara biologis,khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan
bahan organik sebagai sumber energi.Membuat kompos adalah mengatur dan
mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat.
Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang
cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Karakteristik umum yang dimiliki
kompos antara lain : mengandung unsur hara dalam jenis dan jumlah yang
bervariasi tergantung bahan asal, menyediakan unsur secara lambat (slow
release) dan dalam jumlah terbatas dan mempunyai fungsi utama memperbaiki
kesuburan dan kesehatan tanah. Kehadiran kompos pada tanah menjadi daya tarik
bagi mikroorganisme untuk melakukan aktivitas pada tanah dan, meningkatkan
meningkatkan kapasitas tukar kation. Hal yang terpenting adalah kompos justru
memperbaiki sifat tanah dan lingkungan, (Dipoyuwono, 2007).
BAB
III
METODE
KERJA
3.1 Tempat dan Waktu
Pelaksanaan praktikum dilakukan
pada hari sabtu tanggal 11April 2015
pukul 08.40
WIB di lahan belakang kampus
jurusan Agroteknologi fakultas pertanian, peternakan, Universitas
Muhammadiyah
Malang.
3.2
Alat
dan bahan
Alat yang digunakan pada praktikum pembuatan kompos ini
adalah cangkul, gembor, penggaris, karung plastik, timbangan, soil tester,
polybag.
Bahan yang diperlukan pada praktikum pembuatan kompos ini
meliputi pupuk
3.3 Langkah
Kerja
1.
Menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
2.
Menyiapkan
karung plastik yang berukuran 36x28x12 cm
3.
Memasukkan
tanah top soil ke dalam karung plastik setebal sekitar 10 cm
4.
Menyiapkan
jerami padi, kemudian memotong-motong sampai berukuran 10 cm dan menghamparkan
diatas lapisan tanah dalam karung setebal kira-kira 3-5 cm
5.
Menaburkan
pupuk kandang setebal 1,5 cm diatas lapisan jerami padi
6.
Menaburkan
kapur dolomit dipermukaan pupuk kandang sampai rata.
7.
Menghamparkan
lagi satu lapisan jerami padi yang sudah dipitong-potong setebal 3,5 cm.
Kemudian menaburkan pupuk kandang setebal 1,5 cm
8.
Kemudian
menutup lagi dengan satu lapisan tanah setebal 1 cm dan mengusahakan
permukaannya berbentuk agak cembung.
9.
Menyiram
dengan air secukupnya sampai lembab.
·
K1 : melakukan seperti metode diatas
(pupuk kandang ayam)
·
K2 : bahannya sama seperti metode
diatas (pupuk ayam), tapi diaduk jadi satu hingga merata
·
K3 : melakukan seperti metode diatas
(pupuk sapi)
·
K4 : bahannya sama seperti metode
diatas (pupuk sapi), tapi diaduk jadi satu hingga merata
Melakukan pengamatan terhadap :
1.
Temperatur
setiap minggu 1 kali.
2.
Perubahan
warna
3.
Nilai
Ph
4.
Bau
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Tabel 1.
Hasil Pengamatan pembuatan kompos
|
||||||
|
|
|||||
4.2
Pembahasan
Pengomposan adalah proses dimana
bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh
mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Pada praktikum kali ini kita
melakukan teknik pembuatan kompos, yang mana bahan yang kita gunakan adalah
pupuk kandang (ayam dan kambing), tanah, jerami padi. Yang mana tujuan
praktikum kali ini adalah untuk mengetahui teknik atau cara yang benar dalam
proses pembuatan kompos.
Hasil pada praktikum kali ini
terbilang sangat memuaskan dan sesuai harapan. Dimana pada minggu ke 6
diperoleh pupuk kompos yang berwarna cerah terang dan berbau tanah.
Pada awal praktikum (minggu 1),
proses pembuatan kompos dengan perlakuan K1 memiliki suhu 30oC dan
pH 6,5. Perlakuan K2 memperoleh suhu dan pH sama dengan K1 yaitu 30oC
dan 6,5. Pada perlakuan K3 suhu menunjukkan angka 29oC dan Ph 8.
Pada perlakuan K4 suhu relatif sama dengan perlakuan K3 yaitu 29oC
dan pH 8. Untuk perubahan warnanya, perlakuan K1 dan K2 berwarna merah tua ,
akan tetapi pada perlakuan K3 dan K4 berwarna gelap. Untuk bau yang dihasilkan,
semua perlakuan masih berbau kotoran yang diberikan.
Setelah dilakukan berbagai
pengamatan pada parameter selama 6 minggu diperoleh data pada perlakuan K1
dengan suhu 31oC dan perlakuan K2,K3,K4 dengan suhu sama yaitu 30oC.
Pada parameter Ph semua perlakuan memperoleh nilai netral yaitu 7. Untuk bau
dan warna, semua perlakuan diperoleh bau tanah dan berwarna terang.
Menurut Sutedjo (2002), kompos
merupakan zat akhir suatu proses fermentasi, tumpukan sampah/ seresah tanaman
dan ada kalanya pula termasuk bingkai binatang. Sesuai dengan humifikasi
fermentas suatu pemupukan, dirincikan oleh hasil bagi C/N yang menurun.
Perkembangan mikrobia memerlukan waktu agar tercapai suatu keadaan fermentasi
yang optimal. Pada kegiatan mempercepat proses dipakai aktifator, baik
dalam jumlah sedikit ataupun banyak, yaitu bahan dengan perkembangan mikrobia
dengan fermentasi maksimum. Aktifator misalnya: kotoran hewan. Akhir fermentasi
untuk C/N kompos 15 –17.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1. Kompos yang dibuat membutuhkan waktu
hanya 1-2 bulan
2. Keunggulan kompos yang diperoleh tanah
tidak berbau dan organik.
3. Kompos sangat bermanfaat bagi tanaman.
Disamping itu kompos juga bermanfaat bagi tanah karena dapat memperbaiki sifat
fisik tanah dan tanah yang miskin akan unsur hara.
4. Kandungan unsur hara N kompos yang
dibuat dari pupuk kandang sapi, masih dalam kadar rendah. Dengan penambahan
Asystasia, maka kandungan unsur hara N meningkat.
5. Dalam melakukan pengomposon yang baik
dan cepat diperlukan teknologi mempercepat pengomposan seperti menambah mikroba
untuk menguraikan menjadi kompos sempurna.
5.2
Saran
Diharapkan
praktikum ini berjalan lebih baik lagi dari praktikum saat ini. Dan para
praktikan yang menjalani kegiatan ini diharapkan melakuaknnya dengan serius.
Sehingga, pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami dan dimengerti dan
berguna
DAFTAR PUSTAKA
Arik.
2007. Sapi-sapi penyelamat dari Putri Cempo. Publikasikan
oleh Majalah Kabari
Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu
Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Dahuri,
Deri. 2004. Sampah Organik, Kotoran Kerbau Sumber Energi Alternatif, (online) http://www.energi.lipi.go.id.
Diakses pada 5 mei 2015
Fuad.
2011. Kompos. (online) http://fuadmje.wordpress.com.
Diakses pada 5 mei 2015.
Jujun.
2011. Pembuatan Pupuk Kompos.
(online) http://jujun-pelangidanmatahari.blogspot.com.
Diakses pada 5 mei 2015
Wahyuaskari. 2012. Pembuatan Kompos. (online) http://wahyuaskari.wordpress.com.
Diakses pada 5 mei 2015
Darjati
dan Winarko, 2003. Praktek PSA. Surabaya:
Jurusan Kesehatan Lingkungan.
Djaja,
Willyan, 2008. Langkah Jitu Membuat Kompos dari Kotoran
Ternak & Sampah. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Indriani,
Y. H, 2005. Membuat Kompos Secara Kilat.
Jakarta: Penebar Swadaya. 8 : 30-33.
Murbandono, L, 2008. Membuat Kompos.
Jakarta: Penebar Swadaya. 35 : 10.
Nia,
Tanpa Tahun. Kompos. (online) http://migroplus.com.
Diakses pada 5 mei 2015
Nurhidayat
dan Purwendro, S, 2006. Mengolah Sampah. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Simamora,
Suhut dan Salundik, 2006. Meningkatkan Kualitas Kompos.
Depok: PT. AgroMedia Pustaka.1 : 13-29.
Yuliarti, N dan Isroi, 2009. Kompos.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.1 : 9-30.
Saya akan mencadangkan sesiapa yang mencari Pinjaman Perniagaan untuk Le_Meridian mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulakan perniagaan Quilting saya dan ia adalah pantas Apabila mendapatkan pinjaman dari mereka itu mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka boleh membiayai sehingga $ 500,000.000.00 (Lima Hundred Million Dolar) di mana-mana rantau di dunia selagi ada 1.9% ROI boleh dijamin pada projek-projek.Prosesnya cepat dan terjamin. Ia pastinya pengalaman yang positif.Buat penipu di sini dan hubungi Perkhidmatan Pembiayaan Le_Meridian. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika anda mencari pinjaman perniagaan.
BalasHapus