Posted by : Faizin Kamis, 29 Mei 2014

MAKALAH
Tanaman Sirih (Piper betle L)



 












Oleh:

Ahmad Nur Ahid Faizin            (201310200311133)
Saifullah                                     (201310200311132)






PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG
2014

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr. Wb
Alhamdulilah puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah yang kami buat ini berjudul : MAKALAH SIRIH.
Adapun tujuan kami membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani yang di bimbing oleh ibu Dyah Titi. Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan berguna, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Demikian makalah ini dibuat kami menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan maka dari pada itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk mencapai kesempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi, dan  atas kritik dan saran kami  ucapkan terima kasih.
Wassalamua’laikum Wr. Wb
                                                              



                                                                                                 Malang, 24 mei 2014

                                                                                                          Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.   Latar belakang................................................................................................... 1
B.   Rumusan masalah.............................................................................................. 1
C.   Tujuan................................................................................................................ 1
D.   Manfaat............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
A.  Tumbuhan Sirih ................................................................................................. 3
B.  Morfologi .......................................................................................................... 3
C.   Fungsi Tanaman Sirih........................................................................................ 3
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 5
A.    Anatomi Tumbuhan Sirih................................................................................. 5
B.    Morfologi Tumbuhan Sirih............................................................................... 9
C.    Manfaat Tumbuhan Sirih................................................................................ 10
BAB IV KESIMPULAN..................................................................................... 13           
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sirih yang dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Piper betle, sejak dahulu telah dimanfaatkan oleh masyarakat terutama dengan mengunyah daun atau buahnya bersama gambir, pinang, dan kapur.
Tanaman yang di Jawa disebut juga sebagai suruh atau Sedah sedangkan di Sunda kerap dinamai seureuh termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman sirih (Piper betle) panjangnya mampu mencapai puluhan meter.
Bentuk daun sirih pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau agak kecoklatan dengan permukaan kulitnya yang kasar dan berkerut-kerut.
Buah sirih (Piper betle) merupakan buah buni yang berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Tanaman sirih tumbuh tersebar diberbagai negara di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Selain di Indonesia sirih dijumpai tumbuh pula di India, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja bahkan hingga ke Papua New Guinea.

B.     Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi tumbuhan sirih?
2. Bagaimana morfologi tumbuhan sirih?
3. Apa kegunaan dari tumbuhan sirih?

C.    Tujuan
1. Mengetahui anatomi tumbuhan sirih.
2. Mengetahui fisiologi tumbuhan sirih.
3. mengetahui morfologi tumbuhan sirih.
4. mengetahui manfaat dari tanaman sirih.

D.    Manfaat
Semoga makalah ini  dapat menjadi pelajaran dalam menjalankan pertanian, dan dapat bermanfaat dalam proser perkuliahan baik bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.



























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Sirih
Daun sirih  (Piper betle L.) merupakan tanaman yang sangat banyak memiliki fungsi karena banyak sekali kegunaannya, antara lain digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit diantaranya obat sakit gigi dan mulut, sariawan, abses rongga mulut, luka bekas cabut gigi, penghilang bau mulut, batuk dan serak, hidung berdarah, keputihan, wasir, tetes mata, gangguan lambung, gatal-gatal, kepala pusing, jantung berdebar dan trachoma (Syukur dan Hernani, 1999).
2.2 Morfologi dan Klasifikasi Tumbuhan Sirih
Klasifikasi Dalam Ilmu Biologi
Dalam sistem binomial, klasifikasi daun sirih sebagai berikut: 
·                     Kingdom : Plantae.
·                     Division : Magnoliophyta.
·                     Class : Magnoliopsida.
·                     Ordo : Piperales.
·                     Family : Piperaceae.
·                     Genus : Piper.
·                     Species : P. Betle
Morfologi Tumbuhan Sirih
Dengan berdasar pada klasifikasi daun sirih di atas, kita bisa sedikit mengurai morfologinya. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal dan pada bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang seling. Pada tiap daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang cukup khas apabila diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8 cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5 cm. 
Tanaman sirih memiliki bunga dengan bentuk bulir. Bunga ini juga memiliki daun pelindung dengan ukuran 1mm, bentuknya bulat memanjang. Sirih juga memiliki buah yang digolongkan sebagai buah buni (buah dengan dinding dua lapis). Bentuk buah ini bulat dan warnanya hijau cenderung abu-abu. 
Organ akar pada tanaman sirih digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya bulat dan warnanya coklat dengan sedikit menjurus pada warna kuning khas akar lainnya. 
2.3 Fungsi Tanaman Sirih
Tanaman sirih (Piper betle L) merupakan salah satu jenis obat-obatan dari alam yang dapat dijadikan alternatif sebagai antiseptik di samping aman (tidak ada efek samping). Jenis antiseptik ini juga mudah terdegradasi (terurai) murah dan mudah diperoleh serta mengandung senyawa eugenol, kavikol, allipyrokatekol dan kavibetol yang dapat berfungsi sebagai zat antiseptik (Oswald,1981).
Bagian tumbuhan ini yang banyak dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian daun karena pada daun sirih mengandung minyak atsiri, fenil propana, estragol, kavicol, hidroksikavicol, kavibetol, caryophyllene, allylpyrokatekol, cyneole, cadinene, tanin, diastase, pati, terpennena, seskuiterpena, dan gula. Semua zat itu, menyebabkan sirih seperti ditakdirkan menjadi tanaman yang dapat menyehatkan manusia, karena kaya manfaat dan kegunaannya (imroatun,2012).





BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Anatomi Tumbuhan Sirih
Struktur dasar tumbuhan sirih tersusun atas :
Ø  Akar
Akar tumbuhan sirih tersusun oleh bermacam-macam jaringan dengan fungsi tertentu. Macam jaringan pada akar sirih letak, dan fungsinya dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Jaringan
Letak
Fungsi
a.
Epidermis atau eksodermis
Bagian terluar akar.
Jalan masuk air dan garam mineral.
b.
Korteks
Daerah di sebelah dalam epidermis.
Cadangan makanan.
c.
Endodermis
Lapisan sebelah dalam korteks dan di luar perisikel.
Mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh. Menyimpan zat makanan.
d.
Perisikel
Sebelah dalam lapisan endodermis.
Membentuk cabang akar dan kambium gabus.
e.
Xilem
Bagian tengah akar.
Mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
f.
Floem
Di antara jari-jari yang dibentuk oleh xilem.
Mengangkut zat makanan yang dibuat daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan.
g.
Empulur
Bagian tengah. Di antara bangunan bentuk bintang di dalam xilem.
Menyimpan cadangan. makanan
Adapun struktur akar tumbuhan Dikotil terlihat seperti gambar di bawah ini.


Ø  Batang
Batang tumbuhan sirih tersusun oleh bermacam-macam jaringan dengan fungsi tertentu. Macam jaringan pada tumbuhan sirih letak, dan fungsinya antara lain adalah :
1) Epidermis
Lapisan epidermis terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan transpirasi dan dapat melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan dan serangan hama. Pada beberapa jenis tumbuhan, di sebelah dalam dari epidermis batang dijumpai satu atau beberapa lapis sel yang berasal dari initial yang tidak sama dengan epidermis yang disebut hipodermis. Struktur hipodermis ini berbeda dengan sel-sel penyusun korteks. Epidermis dapat megalami deferensiasi membentuk derivat epidermis, antara lain stomata, trikoma, dan lain-lain.
2) Korteks
Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga mampu mengadakan proses fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim.
3) Endodermis
Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami penebalan membentuk pita caspary. Coba Anda ingat kembali tentang pita caspary pada uraian di depan! Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.
4) Silinder Pusat atau Stele. 
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele batang dikotil disebut tipe kolateral terbuka dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar serta dibatasi oleh kambium diantaranya ke duanya.Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian.
a) Perisikel atau perikambium
Lapisan silinder pusat periskel ini bersifat meristematis. Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar. Sifat meristematis ini juga dapat diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok. Coba Anda ingat kembali pelajaran di SMP tentang mencangkok! Pada kegiatan mencangkok, kulit tumbuhan dan kambium harus dibersihkan agar akar dapat tumbuh pada tempat yang dicangkok. Budidaya tanaman dengan cara mencangkok dapat dimanfaatkan untuk diambil nilai ekonomisnya.
b) Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem.
Di antara xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung terus-menerus, tetapi pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup, yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan lingkungan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi. Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis-lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris mengelilingi pusat. Lingkaran konsentris tersebut dinamakan lingkaran tahun. Perhatikan Gambar lingkaran tahun dibawah ini :
lingkatan tahun
Silinder pusat dan lingkatan tahun
Ø  Daun
Daun pada tumbuhan sirih bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis.
1. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
2. Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing sel terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini.
3. Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel – sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.
4. Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang substomata atau cavity.
5. Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis daun.


3.2 Morfologi Tumbuhan Sirih
            Dalam tradisi orang Jawa kuno, pada jaman dulu, mengunyah daun sirih hijau, hukumnya adalah wajib. Terutama bagi kaum perempuan. Istilah mereka: nginang, yaitu mengunyah daun sirih hijau ditambahkan racikan gambir, kapur putih (injet), buah pinang muda, dalam porsi sedikit-sedikit. Berikut adalah bagia-bagian dari tanaman sirih :
    1. Batang
 







Tumbuhan sirih batangnya memiliki kambium meskipun hidupnya merambat tanaman sirih tetap memiliki kambium, dan tergolog dalam tanaman dikotil.
    1. Akar






Organ akar pada tanaman sirih digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya bulat dan warnanya coklat dengan sedikit menjurus pada warna kuning khas akar lainnya.
    1.  Daun
 







Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal dan pada bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang seling. Pada tiap daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang cukup khas apabila diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8 cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5 cm. 

3.3 Manfaat Tumbuhan Sirih
Sirih Memiliki Nama Latin Piper Betle Yang lazimnya di kenal sebagaiTumbuhan yang merambat dan biasanya bersandar pada pohon lain ini mempunyai ciri Tanaman yang mampu Tumbuh mencapai tinggi 15 Meter, Sementara itu untuk Batang dari tanaman sirih ini berbentuk Bulan dan berwaran Kecoklatan dengan corak Ruas-ruas di bagian batangnya seperti layaknya pohon Bambu, di sinilah tempat keluarnya akar dari Tumbuhan sirih ini, nah untuk Daunnya Yang akan kita bahas ini Khasiat Daun Siri atau Manfaat Daun Sirih ini memiliki daun yang berbentuk Jantung, dengan bentuk bersalang seling dan ujungnya berbentuk Runcing, apa bila Daun Sirih ini di remas maka akan mengeluarkan bau yang segar khas Daun sirih ini.
1. Dengan Air rebusan Daun Sirih dapat digunakan untuk membersihkan mata
2. Daun sirih Juga Dapat menghilangkan bau ketiak
3. Bisa untuk mengobati gigi dan gusi bengkak. Caranya mudah, kunyah daun Sirih Hijau secukupnya. Atau berkumur dengan rebusan daun sirih ini. Sakit gigi dan gusi bengkak, berangsur-angsur akan hilang.
4. Daun Sirih Hijau, dipercaya bisa untuk mengobati keputihan. Rebus daunnya dengan porsi secukupnya. Bisa diminum, disamping itu airnya untuk membasuh vagina.
5. Bagi mereka yang terkena sariawan, daun Sirih Hijau, bisa dijadikan solusi yang baik. Kunyah daunnya atau kumur dengan rebusannya.
6. Bila secara rutin berkumur dengan rebusan Sirih Hijau, bau mulut tidak sedap pun akan hilang.
7. Mampu mengobati luka bakar. Caranya ambil daun Sirih Hijau, panaskan supaya layu, lalu tempelkan pada luka bakar.
8. Bila hidung keluar darah terus (mimisan), gulungan daun Sirih Hijau yang disumpalkan di hidung, bisa membuat darah yang keluar pun terhenti. Jadi bisa dijadikan obat mimisan.
9. Menghilangkan gatal-gatal di kulit. Caranya balurkan tumbukan daun Sirih Hijau, ke bagian tubuh yang gatal-gatal, niscaya gatalnya jadi reda atau bahkan hilang sama sekali.
10. Daun Sirih Hijau juga bisa untuk mengobati eksim, atau penyakit kulit lainnya.
11. Tanaman Sirih Hijau, ternyata bisa mengusir semut, nyamuk, lalat dan serangga lain. Di sekitar lokasi tanaman ini, semut dan serangga akan menyingkir.
12. Cairan daun Sirih Hijau, bisa untuk obat semprot hama dan tidak mematikan tanaman. Penyakit dan kutu yang menyerang tanaman bisa sirna.
13. Sirih Hijau, daunnya juga dipercaya bisa untuk mengobati demam berdarah. Minum rebusan daunnya, bisa mematikan kuman penyebab demam berdarah. Atau oleskan gilingan daun Sirih Hijau ke tubuh, dibalurkan, nyamuk penyebab demam berdarah tidak berani menggigitnya.
14. Meminum air rebusan bisa memperlancar haid yang tidak teratur
15. Daun sirih mampu untuk mengobati Asma
16. Daun sirih Mampu Mengobati radang tenggorokan






















BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas kesimpulan yang dapat diambil adalah :
  1. Tanaman sirih memiliki banyak sekali manfaat, terutama pada kesehatan.
  2. Morfologi tanaman sirih tersusun atas akar, batang dan daun.
  3. Bagian yang sering digunakan adalah bagian daunnya yang banyak mengandung vitamin.
























DAFTAR PUSTAKA
Muthoharoh, Layin. 2011. Analisis Berbagai Pigmen Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) dan Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Berdasarkan Umur Fisiologis Daun. Universitas Negeri Malang. Malang.
Imroatun, 2012, kasiat daun sirih hijau, diakses pada hari rabu jam 09.00, daun sirih hijau.blogspot.com, bekasi.
Fitri Kusuma ,S.R, dkk, 2009, Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Trichomonas vaginalis, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Bandung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Oswald, T.T 1981 Tumbuhan Obat. Penerbit Bahratara Karya Aksara. Jakarta.
Mila, laporan praktikum akar batang http:// mimilalamilong.blogspot.com /2012/03/ laporan-praktikum-akar-batang.html. diakses pada hari kamis jam 15.30.
Shahab  , Fairuz Hilwa, 2013,   


 MAKALAH
Tanaman Sirih (Piper betle L)



Description: E:\umm\semester 1\tugas kuliah\logo_umm.png
 



















Oleh:

Ahmad Nur Ahid Faizin            (201310200311133)
Saifullah                                     (201310200311132)






PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG
2014

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr. Wb
Alhamdulilah puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah yang kami buat ini berjudul : MAKALAH SIRIH.
Adapun tujuan kami membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani yang di bimbing oleh ibu Dyah Titi. Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan berguna, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Demikian makalah ini dibuat kami menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan maka dari pada itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk mencapai kesempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi, dan  atas kritik dan saran kami  ucapkan terima kasih.
Wassalamua’laikum Wr. Wb
                                                              



                                                                                                 Malang, 24 mei 2014

                                                                                                          Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.   Latar belakang................................................................................................... 1
B.   Rumusan masalah.............................................................................................. 1
C.   Tujuan................................................................................................................ 1
D.   Manfaat............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
A.  Tumbuhan Sirih ................................................................................................. 3
B.  Morfologi .......................................................................................................... 3
C.   Fungsi Tanaman Sirih........................................................................................ 3
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 5
A.    Anatomi Tumbuhan Sirih................................................................................. 5
B.    Morfologi Tumbuhan Sirih............................................................................... 9
C.    Manfaat Tumbuhan Sirih................................................................................ 10
BAB IV KESIMPULAN..................................................................................... 13           
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sirih yang dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Piper betle, sejak dahulu telah dimanfaatkan oleh masyarakat terutama dengan mengunyah daun atau buahnya bersama gambir, pinang, dan kapur.
Tanaman yang di Jawa disebut juga sebagai suruh atau Sedah sedangkan di Sunda kerap dinamai seureuh termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman sirih (Piper betle) panjangnya mampu mencapai puluhan meter.
Bentuk daun sirih pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau agak kecoklatan dengan permukaan kulitnya yang kasar dan berkerut-kerut.
Buah sirih (Piper betle) merupakan buah buni yang berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Tanaman sirih tumbuh tersebar diberbagai negara di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Selain di Indonesia sirih dijumpai tumbuh pula di India, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja bahkan hingga ke Papua New Guinea.

B.     Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi tumbuhan sirih?
2. Bagaimana morfologi tumbuhan sirih?
3. Apa kegunaan dari tumbuhan sirih?

C.    Tujuan
1. Mengetahui anatomi tumbuhan sirih.
2. Mengetahui fisiologi tumbuhan sirih.
3. mengetahui morfologi tumbuhan sirih.
4. mengetahui manfaat dari tanaman sirih.

D.    Manfaat
Semoga makalah ini  dapat menjadi pelajaran dalam menjalankan pertanian, dan dapat bermanfaat dalam proser perkuliahan baik bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.



























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Sirih
Daun sirih  (Piper betle L.) merupakan tanaman yang sangat banyak memiliki fungsi karena banyak sekali kegunaannya, antara lain digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit diantaranya obat sakit gigi dan mulut, sariawan, abses rongga mulut, luka bekas cabut gigi, penghilang bau mulut, batuk dan serak, hidung berdarah, keputihan, wasir, tetes mata, gangguan lambung, gatal-gatal, kepala pusing, jantung berdebar dan trachoma (Syukur dan Hernani, 1999).
2.2 Morfologi dan Klasifikasi Tumbuhan Sirih
Klasifikasi Dalam Ilmu Biologi
Dalam sistem binomial, klasifikasi daun sirih sebagai berikut: 
·                     Kingdom : Plantae.
·                     Division : Magnoliophyta.
·                     Class : Magnoliopsida.
·                     Ordo : Piperales.
·                     Family : Piperaceae.
·                     Genus : Piper.
·                     Species : P. Betle
Morfologi Tumbuhan Sirih
Dengan berdasar pada klasifikasi daun sirih di atas, kita bisa sedikit mengurai morfologinya. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal dan pada bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang seling. Pada tiap daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang cukup khas apabila diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8 cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5 cm. 
Tanaman sirih memiliki bunga dengan bentuk bulir. Bunga ini juga memiliki daun pelindung dengan ukuran 1mm, bentuknya bulat memanjang. Sirih juga memiliki buah yang digolongkan sebagai buah buni (buah dengan dinding dua lapis). Bentuk buah ini bulat dan warnanya hijau cenderung abu-abu. 
Organ akar pada tanaman sirih digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya bulat dan warnanya coklat dengan sedikit menjurus pada warna kuning khas akar lainnya. 
2.3 Fungsi Tanaman Sirih
Tanaman sirih (Piper betle L) merupakan salah satu jenis obat-obatan dari alam yang dapat dijadikan alternatif sebagai antiseptik di samping aman (tidak ada efek samping). Jenis antiseptik ini juga mudah terdegradasi (terurai) murah dan mudah diperoleh serta mengandung senyawa eugenol, kavikol, allipyrokatekol dan kavibetol yang dapat berfungsi sebagai zat antiseptik (Oswald,1981).
Bagian tumbuhan ini yang banyak dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian daun karena pada daun sirih mengandung minyak atsiri, fenil propana, estragol, kavicol, hidroksikavicol, kavibetol, caryophyllene, allylpyrokatekol, cyneole, cadinene, tanin, diastase, pati, terpennena, seskuiterpena, dan gula. Semua zat itu, menyebabkan sirih seperti ditakdirkan menjadi tanaman yang dapat menyehatkan manusia, karena kaya manfaat dan kegunaannya (imroatun,2012).





BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Anatomi Tumbuhan Sirih
Struktur dasar tumbuhan sirih tersusun atas :
Ø  Akar
Akar tumbuhan sirih tersusun oleh bermacam-macam jaringan dengan fungsi tertentu. Macam jaringan pada akar sirih letak, dan fungsinya dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Jaringan
Letak
Fungsi
a.
Epidermis atau eksodermis
Bagian terluar akar.
Jalan masuk air dan garam mineral.
b.
Korteks
Daerah di sebelah dalam epidermis.
Cadangan makanan.
c.
Endodermis
Lapisan sebelah dalam korteks dan di luar perisikel.
Mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh. Menyimpan zat makanan.
d.
Perisikel
Sebelah dalam lapisan endodermis.
Membentuk cabang akar dan kambium gabus.
e.
Xilem
Bagian tengah akar.
Mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
f.
Floem
Di antara jari-jari yang dibentuk oleh xilem.
Mengangkut zat makanan yang dibuat daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan.
g.
Empulur
Bagian tengah. Di antara bangunan bentuk bintang di dalam xilem.
Menyimpan cadangan. makanan
Adapun struktur akar tumbuhan Dikotil terlihat seperti gambar di bawah ini.


Ø  Batang
Batang tumbuhan sirih tersusun oleh bermacam-macam jaringan dengan fungsi tertentu. Macam jaringan pada tumbuhan sirih letak, dan fungsinya antara lain adalah :
1) Epidermis
Lapisan epidermis terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan transpirasi dan dapat melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan dan serangan hama. Pada beberapa jenis tumbuhan, di sebelah dalam dari epidermis batang dijumpai satu atau beberapa lapis sel yang berasal dari initial yang tidak sama dengan epidermis yang disebut hipodermis. Struktur hipodermis ini berbeda dengan sel-sel penyusun korteks. Epidermis dapat megalami deferensiasi membentuk derivat epidermis, antara lain stomata, trikoma, dan lain-lain.
2) Korteks
Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga mampu mengadakan proses fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim.
3) Endodermis
Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami penebalan membentuk pita caspary. Coba Anda ingat kembali tentang pita caspary pada uraian di depan! Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.
4) Silinder Pusat atau Stele. 
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele batang dikotil disebut tipe kolateral terbuka dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar serta dibatasi oleh kambium diantaranya ke duanya.Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian.
a) Perisikel atau perikambium
Lapisan silinder pusat periskel ini bersifat meristematis. Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar. Sifat meristematis ini juga dapat diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok. Coba Anda ingat kembali pelajaran di SMP tentang mencangkok! Pada kegiatan mencangkok, kulit tumbuhan dan kambium harus dibersihkan agar akar dapat tumbuh pada tempat yang dicangkok. Budidaya tanaman dengan cara mencangkok dapat dimanfaatkan untuk diambil nilai ekonomisnya.
b) Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem.
Di antara xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung terus-menerus, tetapi pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup, yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan lingkungan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi. Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis-lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris mengelilingi pusat. Lingkaran konsentris tersebut dinamakan lingkaran tahun. Perhatikan Gambar lingkaran tahun dibawah ini :
lingkatan tahun
Silinder pusat dan lingkatan tahun
Ø  Daun
Daun pada tumbuhan sirih bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis.
1. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
2. Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing sel terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini.
3. Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel – sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.
4. Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang substomata atau cavity.
5. Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis daun.


3.2 Morfologi Tumbuhan Sirih
            Dalam tradisi orang Jawa kuno, pada jaman dulu, mengunyah daun sirih hijau, hukumnya adalah wajib. Terutama bagi kaum perempuan. Istilah mereka: nginang, yaitu mengunyah daun sirih hijau ditambahkan racikan gambir, kapur putih (injet), buah pinang muda, dalam porsi sedikit-sedikit. Berikut adalah bagia-bagian dari tanaman sirih :
    1. Batang
 






Tumbuhan sirih batangnya memiliki kambium meskipun hidupnya merambat tanaman sirih tetap memiliki kambium, dan tergolog dalam tanaman dikotil.
    1. Akar






Organ akar pada tanaman sirih digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya bulat dan warnanya coklat dengan sedikit menjurus pada warna kuning khas akar lainnya.
    1.  Daun
 






Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal dan pada bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang seling. Pada tiap daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang cukup khas apabila diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8 cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5 cm. 

3.3 Manfaat Tumbuhan Sirih
Sirih Memiliki Nama Latin Piper Betle Yang lazimnya di kenal sebagaiTumbuhan yang merambat dan biasanya bersandar pada pohon lain ini mempunyai ciri Tanaman yang mampu Tumbuh mencapai tinggi 15 Meter, Sementara itu untuk Batang dari tanaman sirih ini berbentuk Bulan dan berwaran Kecoklatan dengan corak Ruas-ruas di bagian batangnya seperti layaknya pohon Bambu, di sinilah tempat keluarnya akar dari Tumbuhan sirih ini, nah untuk Daunnya Yang akan kita bahas ini Khasiat Daun Siri atau Manfaat Daun Sirih ini memiliki daun yang berbentuk Jantung, dengan bentuk bersalang seling dan ujungnya berbentuk Runcing, apa bila Daun Sirih ini di remas maka akan mengeluarkan bau yang segar khas Daun sirih ini.
1. Dengan Air rebusan Daun Sirih dapat digunakan untuk membersihkan mata
2. Daun sirih Juga Dapat menghilangkan bau ketiak
3. Bisa untuk mengobati gigi dan gusi bengkak. Caranya mudah, kunyah daun Sirih Hijau secukupnya. Atau berkumur dengan rebusan daun sirih ini. Sakit gigi dan gusi bengkak, berangsur-angsur akan hilang.
4. Daun Sirih Hijau, dipercaya bisa untuk mengobati keputihan. Rebus daunnya dengan porsi secukupnya. Bisa diminum, disamping itu airnya untuk membasuh vagina.
5. Bagi mereka yang terkena sariawan, daun Sirih Hijau, bisa dijadikan solusi yang baik. Kunyah daunnya atau kumur dengan rebusannya.
6. Bila secara rutin berkumur dengan rebusan Sirih Hijau, bau mulut tidak sedap pun akan hilang.
7. Mampu mengobati luka bakar. Caranya ambil daun Sirih Hijau, panaskan supaya layu, lalu tempelkan pada luka bakar.
8. Bila hidung keluar darah terus (mimisan), gulungan daun Sirih Hijau yang disumpalkan di hidung, bisa membuat darah yang keluar pun terhenti. Jadi bisa dijadikan obat mimisan.
9. Menghilangkan gatal-gatal di kulit. Caranya balurkan tumbukan daun Sirih Hijau, ke bagian tubuh yang gatal-gatal, niscaya gatalnya jadi reda atau bahkan hilang sama sekali.
10. Daun Sirih Hijau juga bisa untuk mengobati eksim, atau penyakit kulit lainnya.
11. Tanaman Sirih Hijau, ternyata bisa mengusir semut, nyamuk, lalat dan serangga lain. Di sekitar lokasi tanaman ini, semut dan serangga akan menyingkir.
12. Cairan daun Sirih Hijau, bisa untuk obat semprot hama dan tidak mematikan tanaman. Penyakit dan kutu yang menyerang tanaman bisa sirna.
13. Sirih Hijau, daunnya juga dipercaya bisa untuk mengobati demam berdarah. Minum rebusan daunnya, bisa mematikan kuman penyebab demam berdarah. Atau oleskan gilingan daun Sirih Hijau ke tubuh, dibalurkan, nyamuk penyebab demam berdarah tidak berani menggigitnya.
14. Meminum air rebusan bisa memperlancar haid yang tidak teratur
15. Daun sirih mampu untuk mengobati Asma
16. Daun sirih Mampu Mengobati radang tenggorokan






















BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas kesimpulan yang dapat diambil adalah :
  1. Tanaman sirih memiliki banyak sekali manfaat, terutama pada kesehatan.
  2. Morfologi tanaman sirih tersusun atas akar, batang dan daun.
  3. Bagian yang sering digunakan adalah bagian daunnya yang banyak mengandung vitamin.
























DAFTAR PUSTAKA
Muthoharoh, Layin. 2011. Analisis Berbagai Pigmen Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) dan Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Berdasarkan Umur Fisiologis Daun. Universitas Negeri Malang. Malang.
Imroatun, 2012, kasiat daun sirih hijau, diakses pada hari rabu jam 09.00, daun sirih hijau.blogspot.com, bekasi.
Fitri Kusuma ,S.R, dkk, 2009, Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Trichomonas vaginalis, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Bandung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Oswald, T.T 1981 Tumbuhan Obat. Penerbit Bahratara Karya Aksara. Jakarta.
Mila, laporan praktikum akar batang http:// mimilalamilong.blogspot.com /2012/03/ laporan-praktikum-akar-batang.html. diakses pada hari kamis jam 15.30.
Shahab  , Fairuz Hilwa, 2013,   


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Faiez Blog's - Powered by Pena Media - Designed by Akhiefaiez -