- Back to Home »
- Makalah »
- MAKALAH Tanaman Sirih (Piper betle L)
Posted by : Faizin
Kamis, 29 Mei 2014
MAKALAH
Tanaman
Sirih (Piper betle L)
Oleh:
Ahmad Nur Ahid Faizin (201310200311133)
Saifullah
(201310200311132)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb
Alhamdulilah puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan karunianya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah yang kami
buat ini berjudul : MAKALAH SIRIH.
Adapun tujuan kami membuat
makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani yang di bimbing oleh
ibu Dyah Titi. Semoga
makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan berguna, khususnya bagi kami
dan umumnya bagi pembaca.
Demikian makalah ini dibuat kami menyadari di dalam
penyusunan dan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan maka dari pada
itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk mencapai kesempurnaan makalah
ini agar lebih baik lagi, dan atas kritik dan saran kami ucapkan
terima kasih.
Wassalamua’laikum Wr. Wb
Malang, 24 mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................ 1
D. Manfaat............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
A. Tumbuhan Sirih ................................................................................................. 3
B. Morfologi .......................................................................................................... 3
C. Fungsi Tanaman Sirih........................................................................................ 3
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 5
A.
Anatomi Tumbuhan Sirih................................................................................. 5
B. Morfologi
Tumbuhan Sirih............................................................................... 9
C. Manfaat
Tumbuhan Sirih................................................................................ 10
BAB IV
KESIMPULAN..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sirih yang dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Piper betle,
sejak dahulu telah dimanfaatkan oleh masyarakat terutama dengan mengunyah daun
atau buahnya bersama gambir, pinang, dan kapur.
Tanaman yang di Jawa disebut juga
sebagai suruh atau Sedah sedangkan di Sunda kerap dinamai seureuh termasuk
jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman
sirih (Piper betle) panjangnya mampu mencapai puluhan meter.
Bentuk daun sirih pipih
menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau
dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau agak kecoklatan dengan
permukaan kulitnya yang kasar dan berkerut-kerut.
Buah sirih (Piper betle) merupakan buah buni yang berbentuk bulat
berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat
kekuningan.
Tanaman sirih tumbuh tersebar diberbagai negara di kawasan Asia Selatan dan
Asia Tenggara. Selain di Indonesia sirih dijumpai tumbuh pula di India, Bangladesh, Sri
Lanka, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja bahkan hingga ke Papua New
Guinea.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
anatomi tumbuhan sirih?
2. Bagaimana
morfologi tumbuhan sirih?
3. Apa
kegunaan dari tumbuhan sirih?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui anatomi tumbuhan sirih.
2.
Mengetahui fisiologi tumbuhan sirih.
3.
mengetahui morfologi tumbuhan sirih.
4.
mengetahui manfaat dari tanaman sirih.
D.
Manfaat
Semoga makalah ini dapat menjadi pelajaran dalam menjalankan
pertanian, dan dapat bermanfaat dalam proser perkuliahan baik bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Sirih
Daun sirih (Piper betle L.) merupakan
tanaman yang sangat banyak memiliki fungsi karena banyak sekali kegunaannya,
antara lain digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit diantaranya obat sakit
gigi dan mulut, sariawan, abses rongga mulut, luka bekas cabut gigi, penghilang
bau mulut, batuk dan serak, hidung berdarah, keputihan, wasir, tetes mata,
gangguan lambung, gatal-gatal, kepala pusing, jantung berdebar dan trachoma
(Syukur dan Hernani, 1999).
2.2
Morfologi dan Klasifikasi Tumbuhan Sirih
Klasifikasi
Dalam Ilmu Biologi
·
Kingdom : Plantae.
·
Division : Magnoliophyta.
·
Class : Magnoliopsida.
·
Ordo : Piperales.
·
Family : Piperaceae.
·
Genus : Piper.
·
Species : P. Betle
Morfologi Tumbuhan Sirih
Dengan berdasar pada klasifikasi daun sirih di atas, kita
bisa sedikit mengurai morfologinya. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan
merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung,
berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau
yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.
Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk
bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua
benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm
dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau
kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan.
Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal
dan pada bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang
seling. Pada tiap daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang
cukup khas apabila diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8
cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5 cm.
Tanaman sirih memiliki bunga dengan bentuk bulir. Bunga ini juga memiliki
daun pelindung dengan ukuran 1mm, bentuknya bulat memanjang. Sirih juga
memiliki buah yang digolongkan sebagai buah buni (buah dengan dinding dua
lapis). Bentuk buah ini bulat dan warnanya hijau cenderung abu-abu.
Organ akar pada tanaman sirih
digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya bulat dan warnanya coklat dengan
sedikit menjurus pada warna kuning khas akar lainnya.
2.3
Fungsi Tanaman Sirih
Tanaman sirih (Piper betle L) merupakan salah satu jenis obat-obatan
dari alam yang dapat dijadikan alternatif sebagai antiseptik di samping aman
(tidak ada efek samping). Jenis antiseptik ini juga mudah terdegradasi
(terurai) murah dan mudah diperoleh serta mengandung senyawa eugenol, kavikol,
allipyrokatekol dan kavibetol yang dapat berfungsi sebagai zat antiseptik
(Oswald,1981).
Bagian tumbuhan ini yang banyak dimanfaatkan
sebagai obat adalah bagian daun karena pada daun sirih mengandung minyak atsiri,
fenil propana, estragol, kavicol, hidroksikavicol, kavibetol, caryophyllene,
allylpyrokatekol, cyneole, cadinene, tanin, diastase, pati, terpennena,
seskuiterpena, dan gula. Semua zat itu, menyebabkan sirih seperti ditakdirkan
menjadi tanaman yang dapat menyehatkan manusia, karena kaya manfaat dan
kegunaannya (imroatun,2012).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Anatomi Tumbuhan Sirih
Struktur dasar tumbuhan sirih
tersusun atas :
Ø Akar
Akar tumbuhan sirih tersusun oleh bermacam-macam
jaringan dengan fungsi tertentu. Macam jaringan pada akar sirih letak, dan fungsinya dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
|
a.
|
Epidermis
atau eksodermis
|
Bagian
terluar akar.
|
Jalan
masuk air dan garam mineral.
|
b.
|
Korteks
|
Daerah
di sebelah dalam epidermis.
|
Cadangan
makanan.
|
c.
|
Endodermis
|
Lapisan
sebelah dalam korteks dan di luar perisikel.
|
Mengatur
masuknya air tanah ke dalam pembuluh. Menyimpan zat makanan.
|
d.
|
Perisikel
|
Sebelah
dalam lapisan endodermis.
|
Membentuk
cabang akar dan kambium gabus.
|
e.
|
Xilem
|
Bagian
tengah akar.
|
Mengangkut
air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
|
f.
|
Floem
|
Di
antara jari-jari yang dibentuk oleh xilem.
|
Mengangkut
zat makanan yang dibuat daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan.
|
g.
|
Empulur
|
Bagian
tengah. Di antara bangunan bentuk bintang di dalam xilem.
|
Menyimpan
cadangan. makanan
|
Adapun struktur akar tumbuhan Dikotil terlihat seperti gambar di bawah
ini.
Ø Batang
Batang tumbuhan sirih tersusun oleh bermacam-macam jaringan dengan fungsi
tertentu. Macam jaringan pada tumbuhan sirih letak, dan fungsinya antara
lain adalah :
1) Epidermis
Lapisan
epidermis terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis
sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula.
Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan.
Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa
adanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan
transpirasi dan dapat melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan
dan serangan hama. Pada beberapa jenis tumbuhan, di sebelah dalam dari epidermis
batang dijumpai satu atau beberapa lapis sel yang berasal dari initial yang
tidak sama dengan epidermis yang disebut hipodermis. Struktur hipodermis ini
berbeda dengan sel-sel penyusun korteks. Epidermis dapat megalami deferensiasi
membentuk derivat epidermis, antara lain stomata, trikoma, dan lain-lain.
2) Korteks
Korteks
terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang
longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks
bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga mampu mengadakan proses
fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim.
3) Endodermis
Endodermis
sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak
berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami
penebalan membentuk pita caspary. Coba Anda ingat kembali tentang pita caspary
pada uraian di depan! Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan
berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.
4) Silinder Pusat atau Stele.
Merupakan
lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau
perikambium. lkatan pembuluh pada stele batang dikotil disebut tipe kolateral
terbuka dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar serta dibatasi
oleh kambium diantaranya ke duanya.Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua
bagian.
a) Perisikel atau perikambium
Lapisan silinder pusat periskel ini
bersifat meristematis. Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan
menghasilkan sel-sel yang baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan
batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar. Sifat meristematis ini juga dapat
diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok.
Coba Anda ingat kembali pelajaran di SMP tentang mencangkok! Pada kegiatan
mencangkok, kulit tumbuhan dan kambium harus dibersihkan agar akar dapat tumbuh
pada tempat yang dicangkok. Budidaya tanaman dengan cara mencangkok dapat
dimanfaatkan untuk diambil nilai ekonomisnya.
b) Berkas pengangkut, terdiri atas
xilem dan floem.
Di antara
xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan
pertumbuhan sekunder berlangsung terus-menerus, tetapi pertumbuhan sangat
ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup,
yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan
lingkungan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi.
Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak
berlapis-lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk
melingkar konsentris mengelilingi pusat. Lingkaran konsentris tersebut
dinamakan lingkaran tahun. Perhatikan Gambar lingkaran tahun dibawah ini :
Silinder pusat dan lingkatan tahun
Ø Daun
Daun pada
tumbuhan sirih bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial)
dan bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis.
1.
Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding
terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa
stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
2.
Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu
atau lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat
berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing sel
terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar
sel melalui jaringan ini.
3.
Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis,
longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di
sel – sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel
palisade.
4.
Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak
stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut
ruang substomata atau cavity.
5. Sistem
vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem seperti bulan
sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan bawah. Di atas
dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan
mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis
daun.
3.2 Morfologi Tumbuhan Sirih
Dalam tradisi
orang Jawa kuno, pada jaman dulu, mengunyah daun sirih hijau, hukumnya adalah
wajib. Terutama bagi kaum perempuan. Istilah mereka: nginang, yaitu mengunyah
daun sirih hijau ditambahkan racikan gambir, kapur putih (injet), buah pinang
muda, dalam porsi sedikit-sedikit. Berikut adalah bagia-bagian dari tanaman
sirih :
- Batang
Tumbuhan sirih batangnya memiliki kambium meskipun hidupnya merambat
tanaman sirih tetap memiliki kambium, dan tergolog dalam tanaman dikotil.
- Akar
Organ akar pada tanaman sirih digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya
bulat dan warnanya coklat dengan sedikit menjurus pada warna kuning khas akar
lainnya.
- Daun
Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal
dan pada bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang
seling. Pada tiap daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang
cukup khas apabila diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8
cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5 cm.
3.3 Manfaat Tumbuhan Sirih
Sirih Memiliki
Nama Latin Piper Betle Yang lazimnya di kenal sebagaiTumbuhan yang
merambat dan biasanya bersandar pada pohon lain ini mempunyai ciri Tanaman yang
mampu Tumbuh mencapai tinggi 15 Meter, Sementara itu untuk Batang dari tanaman
sirih ini berbentuk Bulan dan berwaran Kecoklatan dengan corak Ruas-ruas di
bagian batangnya seperti layaknya pohon Bambu, di sinilah tempat keluarnya akar
dari Tumbuhan sirih ini, nah untuk Daunnya Yang akan kita bahas ini Khasiat
Daun Siri atau Manfaat Daun Sirih ini memiliki daun yang berbentuk Jantung,
dengan bentuk bersalang seling dan ujungnya berbentuk Runcing, apa bila Daun
Sirih ini di remas maka akan mengeluarkan bau yang segar khas Daun sirih ini.
1.
Dengan Air rebusan Daun Sirih dapat digunakan
untuk membersihkan mata
2. Daun sirih Juga Dapat menghilangkan bau ketiak
2. Daun sirih Juga Dapat menghilangkan bau ketiak
3.
Bisa untuk mengobati gigi dan gusi bengkak. Caranya mudah, kunyah daun Sirih
Hijau secukupnya. Atau berkumur dengan rebusan daun sirih ini. Sakit gigi dan
gusi bengkak, berangsur-angsur akan hilang.
4.
Daun Sirih Hijau, dipercaya bisa untuk mengobati keputihan. Rebus daunnya
dengan porsi secukupnya. Bisa diminum, disamping itu airnya untuk membasuh
vagina.
5.
Bagi mereka yang terkena sariawan, daun Sirih Hijau, bisa dijadikan solusi yang
baik. Kunyah daunnya atau kumur dengan rebusannya.
6.
Bila secara rutin berkumur dengan rebusan Sirih Hijau, bau mulut tidak sedap
pun akan hilang.
7.
Mampu mengobati luka bakar. Caranya ambil daun Sirih Hijau, panaskan supaya
layu, lalu tempelkan pada luka bakar.
8.
Bila hidung keluar darah terus (mimisan), gulungan daun Sirih Hijau yang
disumpalkan di hidung, bisa membuat darah yang keluar pun terhenti. Jadi bisa
dijadikan obat mimisan.
9.
Menghilangkan gatal-gatal di kulit. Caranya balurkan tumbukan daun Sirih Hijau,
ke bagian tubuh yang gatal-gatal, niscaya gatalnya jadi reda atau bahkan hilang
sama sekali.
10.
Daun Sirih Hijau juga bisa untuk mengobati eksim, atau penyakit kulit lainnya.
11.
Tanaman Sirih Hijau, ternyata bisa mengusir semut, nyamuk, lalat dan serangga
lain. Di sekitar lokasi tanaman ini, semut dan serangga akan menyingkir.
12.
Cairan daun Sirih Hijau, bisa untuk obat semprot hama dan tidak mematikan
tanaman. Penyakit dan kutu yang menyerang tanaman bisa sirna.
13.
Sirih Hijau, daunnya juga dipercaya bisa untuk mengobati demam berdarah. Minum
rebusan daunnya, bisa mematikan kuman penyebab demam berdarah. Atau oleskan
gilingan daun Sirih Hijau ke tubuh, dibalurkan, nyamuk penyebab demam berdarah
tidak berani menggigitnya.
14.
Meminum air rebusan bisa memperlancar haid yang tidak teratur
15.
Daun sirih mampu untuk mengobati Asma
16.
Daun sirih Mampu Mengobati radang tenggorokan
BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas
kesimpulan yang dapat diambil adalah :
- Tanaman sirih memiliki banyak sekali manfaat,
terutama pada kesehatan.
- Morfologi tanaman sirih tersusun atas akar,
batang dan daun.
- Bagian yang sering digunakan adalah bagian
daunnya yang banyak mengandung vitamin.
DAFTAR PUSTAKA
Muthoharoh, Layin. 2011. Analisis
Berbagai Pigmen Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) dan Sirih Merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav.) Berdasarkan Umur Fisiologis Daun. Universitas
Negeri Malang. Malang.
Imroatun, 2012, kasiat daun sirih
hijau, diakses pada hari rabu jam 09.00, daun sirih hijau.blogspot.com, bekasi.
Fitri Kusuma ,S.R, dkk, 2009, Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Sirih Merah
(Piper crocatum) Terhadap Trichomonas
vaginalis, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Bandung Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Oswald, T.T 1981 Tumbuhan Obat. Penerbit Bahratara Karya
Aksara. Jakarta.
Mila, 2012, laporan praktikum akar batang http:// mimilalamilong.blogspot.com /2012/03/ laporan-praktikum-akar-batang.html.
diakses pada hari kamis jam 15.30.
Shahab , Fairuz Hilwa, 2013, susunan jaringan pada akar tumbuhan, http://ilushahab.blogspot.com/2013/04/susunan-jaringan-pada-akar-tumbuhan.html, diakses pada hari kamis jam 16.00.
MAKALAH
Tanaman
Sirih (Piper betle L)
Oleh:
Ahmad Nur Ahid Faizin (201310200311133)
Saifullah
(201310200311132)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb
Alhamdulilah puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan karunianya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah yang kami
buat ini berjudul : MAKALAH SIRIH.
Adapun tujuan kami membuat
makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani yang di bimbing oleh
ibu Dyah Titi. Semoga
makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan berguna, khususnya bagi kami
dan umumnya bagi pembaca.
Demikian makalah ini dibuat kami menyadari di dalam
penyusunan dan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan maka dari pada
itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk mencapai kesempurnaan makalah
ini agar lebih baik lagi, dan atas kritik dan saran kami ucapkan
terima kasih.
Wassalamua’laikum Wr. Wb
Malang, 24 mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................ 1
D. Manfaat............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
A. Tumbuhan Sirih ................................................................................................. 3
B. Morfologi .......................................................................................................... 3
C. Fungsi Tanaman Sirih........................................................................................ 3
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 5
A.
Anatomi Tumbuhan Sirih................................................................................. 5
B. Morfologi
Tumbuhan Sirih............................................................................... 9
C. Manfaat
Tumbuhan Sirih................................................................................ 10
BAB IV
KESIMPULAN..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sirih yang dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Piper betle,
sejak dahulu telah dimanfaatkan oleh masyarakat terutama dengan mengunyah daun
atau buahnya bersama gambir, pinang, dan kapur.
Tanaman yang di Jawa disebut juga
sebagai suruh atau Sedah sedangkan di Sunda kerap dinamai seureuh termasuk
jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman
sirih (Piper betle) panjangnya mampu mencapai puluhan meter.
Bentuk daun sirih pipih
menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau
dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau agak kecoklatan dengan
permukaan kulitnya yang kasar dan berkerut-kerut.
Buah sirih (Piper betle) merupakan buah buni yang berbentuk bulat
berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat
kekuningan.
Tanaman sirih tumbuh tersebar diberbagai negara di kawasan Asia Selatan dan
Asia Tenggara. Selain di Indonesia sirih dijumpai tumbuh pula di India, Bangladesh, Sri
Lanka, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja bahkan hingga ke Papua New
Guinea.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
anatomi tumbuhan sirih?
2. Bagaimana
morfologi tumbuhan sirih?
3. Apa
kegunaan dari tumbuhan sirih?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui anatomi tumbuhan sirih.
2.
Mengetahui fisiologi tumbuhan sirih.
3.
mengetahui morfologi tumbuhan sirih.
4.
mengetahui manfaat dari tanaman sirih.
D.
Manfaat
Semoga makalah ini dapat menjadi pelajaran dalam menjalankan
pertanian, dan dapat bermanfaat dalam proser perkuliahan baik bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Sirih
Daun sirih (Piper betle L.) merupakan
tanaman yang sangat banyak memiliki fungsi karena banyak sekali kegunaannya,
antara lain digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit diantaranya obat sakit
gigi dan mulut, sariawan, abses rongga mulut, luka bekas cabut gigi, penghilang
bau mulut, batuk dan serak, hidung berdarah, keputihan, wasir, tetes mata,
gangguan lambung, gatal-gatal, kepala pusing, jantung berdebar dan trachoma
(Syukur dan Hernani, 1999).
2.2
Morfologi dan Klasifikasi Tumbuhan Sirih
Klasifikasi
Dalam Ilmu Biologi
·
Kingdom : Plantae.
·
Division : Magnoliophyta.
·
Class : Magnoliopsida.
·
Ordo : Piperales.
·
Family : Piperaceae.
·
Genus : Piper.
·
Species : P. Betle
Morfologi Tumbuhan Sirih
Dengan berdasar pada klasifikasi daun sirih di atas, kita
bisa sedikit mengurai morfologinya. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan
merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung,
berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau
yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.
Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk
bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua
benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm
dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau
kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan.
Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal
dan pada bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang
seling. Pada tiap daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang
cukup khas apabila diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8
cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5 cm.
Tanaman sirih memiliki bunga dengan bentuk bulir. Bunga ini juga memiliki
daun pelindung dengan ukuran 1mm, bentuknya bulat memanjang. Sirih juga
memiliki buah yang digolongkan sebagai buah buni (buah dengan dinding dua
lapis). Bentuk buah ini bulat dan warnanya hijau cenderung abu-abu.
Organ akar pada tanaman sirih
digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya bulat dan warnanya coklat dengan
sedikit menjurus pada warna kuning khas akar lainnya.
2.3
Fungsi Tanaman Sirih
Tanaman sirih (Piper betle L) merupakan salah satu jenis obat-obatan
dari alam yang dapat dijadikan alternatif sebagai antiseptik di samping aman
(tidak ada efek samping). Jenis antiseptik ini juga mudah terdegradasi
(terurai) murah dan mudah diperoleh serta mengandung senyawa eugenol, kavikol,
allipyrokatekol dan kavibetol yang dapat berfungsi sebagai zat antiseptik
(Oswald,1981).
Bagian tumbuhan ini yang banyak dimanfaatkan
sebagai obat adalah bagian daun karena pada daun sirih mengandung minyak atsiri,
fenil propana, estragol, kavicol, hidroksikavicol, kavibetol, caryophyllene,
allylpyrokatekol, cyneole, cadinene, tanin, diastase, pati, terpennena,
seskuiterpena, dan gula. Semua zat itu, menyebabkan sirih seperti ditakdirkan
menjadi tanaman yang dapat menyehatkan manusia, karena kaya manfaat dan
kegunaannya (imroatun,2012).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Anatomi Tumbuhan Sirih
Struktur dasar tumbuhan sirih
tersusun atas :
Ø Akar
Akar tumbuhan sirih tersusun oleh bermacam-macam
jaringan dengan fungsi tertentu. Macam jaringan pada akar sirih letak, dan fungsinya dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
|
a.
|
Epidermis
atau eksodermis
|
Bagian
terluar akar.
|
Jalan
masuk air dan garam mineral.
|
b.
|
Korteks
|
Daerah
di sebelah dalam epidermis.
|
Cadangan
makanan.
|
c.
|
Endodermis
|
Lapisan
sebelah dalam korteks dan di luar perisikel.
|
Mengatur
masuknya air tanah ke dalam pembuluh. Menyimpan zat makanan.
|
d.
|
Perisikel
|
Sebelah
dalam lapisan endodermis.
|
Membentuk
cabang akar dan kambium gabus.
|
e.
|
Xilem
|
Bagian
tengah akar.
|
Mengangkut
air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
|
f.
|
Floem
|
Di
antara jari-jari yang dibentuk oleh xilem.
|
Mengangkut
zat makanan yang dibuat daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan.
|
g.
|
Empulur
|
Bagian
tengah. Di antara bangunan bentuk bintang di dalam xilem.
|
Menyimpan
cadangan. makanan
|
Adapun struktur akar tumbuhan Dikotil terlihat seperti gambar di bawah
ini.
Ø Batang
Batang tumbuhan sirih tersusun oleh bermacam-macam jaringan dengan fungsi
tertentu. Macam jaringan pada tumbuhan sirih letak, dan fungsinya antara
lain adalah :
1) Epidermis
Lapisan
epidermis terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis
sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula.
Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan.
Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa
adanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan
transpirasi dan dapat melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan
dan serangan hama. Pada beberapa jenis tumbuhan, di sebelah dalam dari epidermis
batang dijumpai satu atau beberapa lapis sel yang berasal dari initial yang
tidak sama dengan epidermis yang disebut hipodermis. Struktur hipodermis ini
berbeda dengan sel-sel penyusun korteks. Epidermis dapat megalami deferensiasi
membentuk derivat epidermis, antara lain stomata, trikoma, dan lain-lain.
2) Korteks
Korteks
terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang
longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks
bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga mampu mengadakan proses
fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim.
3) Endodermis
Endodermis
sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak
berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami
penebalan membentuk pita caspary. Coba Anda ingat kembali tentang pita caspary
pada uraian di depan! Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan
berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.
4) Silinder Pusat atau Stele.
Merupakan
lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau
perikambium. lkatan pembuluh pada stele batang dikotil disebut tipe kolateral
terbuka dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar serta dibatasi
oleh kambium diantaranya ke duanya.Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua
bagian.
a) Perisikel atau perikambium
Lapisan silinder pusat periskel ini
bersifat meristematis. Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan
menghasilkan sel-sel yang baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan
batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar. Sifat meristematis ini juga dapat
diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok.
Coba Anda ingat kembali pelajaran di SMP tentang mencangkok! Pada kegiatan
mencangkok, kulit tumbuhan dan kambium harus dibersihkan agar akar dapat tumbuh
pada tempat yang dicangkok. Budidaya tanaman dengan cara mencangkok dapat
dimanfaatkan untuk diambil nilai ekonomisnya.
b) Berkas pengangkut, terdiri atas
xilem dan floem.
Di antara
xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan
pertumbuhan sekunder berlangsung terus-menerus, tetapi pertumbuhan sangat
ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup,
yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan
lingkungan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi.
Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak
berlapis-lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk
melingkar konsentris mengelilingi pusat. Lingkaran konsentris tersebut
dinamakan lingkaran tahun. Perhatikan Gambar lingkaran tahun dibawah ini :
Silinder pusat dan lingkatan tahun
Ø Daun
Daun pada
tumbuhan sirih bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial)
dan bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis.
1.
Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding
terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa
stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
2.
Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu
atau lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat
berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing sel
terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar
sel melalui jaringan ini.
3.
Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis,
longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di
sel – sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel
palisade.
4.
Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak
stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut
ruang substomata atau cavity.
5. Sistem
vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem seperti bulan
sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan bawah. Di atas
dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan
mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis
daun.
3.2 Morfologi Tumbuhan Sirih
Dalam tradisi
orang Jawa kuno, pada jaman dulu, mengunyah daun sirih hijau, hukumnya adalah
wajib. Terutama bagi kaum perempuan. Istilah mereka: nginang, yaitu mengunyah
daun sirih hijau ditambahkan racikan gambir, kapur putih (injet), buah pinang
muda, dalam porsi sedikit-sedikit. Berikut adalah bagia-bagian dari tanaman
sirih :
- Batang
Tumbuhan sirih batangnya memiliki kambium meskipun hidupnya merambat
tanaman sirih tetap memiliki kambium, dan tergolog dalam tanaman dikotil.
- Akar
Organ akar pada tanaman sirih digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya
bulat dan warnanya coklat dengan sedikit menjurus pada warna kuning khas akar
lainnya.
- Daun
Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal
dan pada bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang
seling. Pada tiap daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang
cukup khas apabila diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8
cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5 cm.
3.3 Manfaat Tumbuhan Sirih
Sirih Memiliki
Nama Latin Piper Betle Yang lazimnya di kenal sebagaiTumbuhan yang
merambat dan biasanya bersandar pada pohon lain ini mempunyai ciri Tanaman yang
mampu Tumbuh mencapai tinggi 15 Meter, Sementara itu untuk Batang dari tanaman
sirih ini berbentuk Bulan dan berwaran Kecoklatan dengan corak Ruas-ruas di
bagian batangnya seperti layaknya pohon Bambu, di sinilah tempat keluarnya akar
dari Tumbuhan sirih ini, nah untuk Daunnya Yang akan kita bahas ini Khasiat
Daun Siri atau Manfaat Daun Sirih ini memiliki daun yang berbentuk Jantung,
dengan bentuk bersalang seling dan ujungnya berbentuk Runcing, apa bila Daun
Sirih ini di remas maka akan mengeluarkan bau yang segar khas Daun sirih ini.
1.
Dengan Air rebusan Daun Sirih dapat digunakan
untuk membersihkan mata
2. Daun sirih Juga Dapat menghilangkan bau ketiak
2. Daun sirih Juga Dapat menghilangkan bau ketiak
3.
Bisa untuk mengobati gigi dan gusi bengkak. Caranya mudah, kunyah daun Sirih
Hijau secukupnya. Atau berkumur dengan rebusan daun sirih ini. Sakit gigi dan
gusi bengkak, berangsur-angsur akan hilang.
4.
Daun Sirih Hijau, dipercaya bisa untuk mengobati keputihan. Rebus daunnya
dengan porsi secukupnya. Bisa diminum, disamping itu airnya untuk membasuh
vagina.
5.
Bagi mereka yang terkena sariawan, daun Sirih Hijau, bisa dijadikan solusi yang
baik. Kunyah daunnya atau kumur dengan rebusannya.
6.
Bila secara rutin berkumur dengan rebusan Sirih Hijau, bau mulut tidak sedap
pun akan hilang.
7.
Mampu mengobati luka bakar. Caranya ambil daun Sirih Hijau, panaskan supaya
layu, lalu tempelkan pada luka bakar.
8.
Bila hidung keluar darah terus (mimisan), gulungan daun Sirih Hijau yang
disumpalkan di hidung, bisa membuat darah yang keluar pun terhenti. Jadi bisa
dijadikan obat mimisan.
9.
Menghilangkan gatal-gatal di kulit. Caranya balurkan tumbukan daun Sirih Hijau,
ke bagian tubuh yang gatal-gatal, niscaya gatalnya jadi reda atau bahkan hilang
sama sekali.
10.
Daun Sirih Hijau juga bisa untuk mengobati eksim, atau penyakit kulit lainnya.
11.
Tanaman Sirih Hijau, ternyata bisa mengusir semut, nyamuk, lalat dan serangga
lain. Di sekitar lokasi tanaman ini, semut dan serangga akan menyingkir.
12.
Cairan daun Sirih Hijau, bisa untuk obat semprot hama dan tidak mematikan
tanaman. Penyakit dan kutu yang menyerang tanaman bisa sirna.
13.
Sirih Hijau, daunnya juga dipercaya bisa untuk mengobati demam berdarah. Minum
rebusan daunnya, bisa mematikan kuman penyebab demam berdarah. Atau oleskan
gilingan daun Sirih Hijau ke tubuh, dibalurkan, nyamuk penyebab demam berdarah
tidak berani menggigitnya.
14.
Meminum air rebusan bisa memperlancar haid yang tidak teratur
15.
Daun sirih mampu untuk mengobati Asma
16.
Daun sirih Mampu Mengobati radang tenggorokan
BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas
kesimpulan yang dapat diambil adalah :
- Tanaman sirih memiliki banyak sekali manfaat,
terutama pada kesehatan.
- Morfologi tanaman sirih tersusun atas akar,
batang dan daun.
- Bagian yang sering digunakan adalah bagian
daunnya yang banyak mengandung vitamin.
DAFTAR PUSTAKA
Muthoharoh, Layin. 2011. Analisis
Berbagai Pigmen Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) dan Sirih Merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav.) Berdasarkan Umur Fisiologis Daun. Universitas
Negeri Malang. Malang.
Imroatun, 2012, kasiat daun sirih
hijau, diakses pada hari rabu jam 09.00, daun sirih hijau.blogspot.com, bekasi.
Fitri Kusuma ,S.R, dkk, 2009, Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Sirih Merah
(Piper crocatum) Terhadap Trichomonas
vaginalis, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Bandung Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Oswald, T.T 1981 Tumbuhan Obat. Penerbit Bahratara Karya
Aksara. Jakarta.
Mila, 2012, laporan praktikum akar batang http:// mimilalamilong.blogspot.com /2012/03/ laporan-praktikum-akar-batang.html.
diakses pada hari kamis jam 15.30.
Shahab , Fairuz Hilwa, 2013, susunan jaringan pada akar tumbuhan, http://ilushahab.blogspot.com/2013/04/susunan-jaringan-pada-akar-tumbuhan.html, diakses pada hari kamis jam 16.00.