- Back to Home »
- Makalah »
- Aplikasi Pemupukan Pada Tanaman Pot/Polybag
Posted by : Faizin
Senin, 14 Desember 2015
Aplikasi Pemupukan Pada Tanaman Pot/Polybag
Disusun
oleh :
Ahmad
Nur Ahid Faizi (201310200311133)
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
No Teks
Halaman
1. Uji banding aplikasi
pemupukan pada tanaman pot/polybag............. 6
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks
Halaman
1 Data pengamatanaplikasi pemupukan pada tanaman pot/polybag.. 10
2 Dokumentasi
aplikasi pemupukan pada tanaman polybag/pot.......
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Defenisi tentang tanah sangatlah bervariasi terkadang
sangatlah sulit bagi kita untuk memberikan defenisi yang tepat pada tanah,
kerena pandangan dan kepentingan yang beraneka ragam tentang tanah. Ada yang mengatakan bahwa tanah adalah tubuh
alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat gaya-gaya alam
(natural material) pada permukaan bumi, tanah dapat pula diartikan sebagai
tempat tumbuhnya tanaman, defenisi lainnya tentang tanah adalah tanah merupakan
hasil pelapukan batuan dan pelapukan sisa-sisa bahan organik dari organisme
(vegetasi dan hewan) yang hidup didalamnya.
Bahan organik merupakan bahan penting dalam menciptakan
kesuburan tanah, baik secara fisika, kimia, maupun dari segi biologi
tanah. Bahan organik adalah bahan
pemantap agregat tanah, selain itu bahan organik adalah sumber energi dari
sebagian besar organisme tanah.
Kesuburan tanah selain berasal dari residu makhluk hidup
atau yang bersifat alami, kesuburan tanah juga dapat ditingkatkan dengan
penambahan pupuk anorganik. Pupuk
anorganik yang banyak dibutuhkan oleh tanah dalam pertumbuhan tanaman antara
lain adalah urea. Pupuk ini disebut juga
sebagai pupuk N, karena mengandung lebih banyak nitrogen. Urea ini berfungsi dalam perkembangan
vegetatif dari tanaman. Selain itu,
kelebihan pupuk ini juga dapat membuat tanaman menjadi hangus, terutama yang
memiliki daun yang agak peka.
Salah satu tanaman yang umumnya menggunakan pupuk urea
adalah tanaman jagung (Zea mays L.).Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan
tanaman yang berfotosintesis C4, maksudnya mempunyai kapasitas fotosintesis
tinggi. Selain jagung (Zea mays L.),
yang termasuk dalam golongan C4 adalah sorgum dan tebu.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan praktikum
pupuk dan pemupukan untuk mengetahui pengaruh pupuk yang berbeda terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung (Zea mays L.).
1.2 Tujuan
1.
Mengetahui
cara penghitungan kebutuhan pupuk pada tanah dengan berat tertentu dalam
polybag atau pot.
2.
Mengetahui
gejala yang terjadi pada tanaman ketika kekurangan unsur hara tertentu.
3.
Mengetahui
pengaruh perbedaan pemberian pupuk pada petumbuhan tanaman dalam polybag atau
pot.
4.
Mengenal berbagai jenis pupuk dan mencirikan
sifat-sifat pupuk berdasarkan koleksi yang sudah ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pupuk
Menurut Nasih (2010) Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih
unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik,
dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara
yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di alam masih
melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm),
Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm).
Namun menurut arif (2013) Pupuk adalah
bahan atau zat yang memberikan nutrisi baik yang berupa nutrisi organik maupun
anorganik kepada tanah dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan tanaman, tumbuhan
dan juga vegetasi lainnya. Pupuk dapat diperoleh dari bahan organik ataupun
bahan anorganik yang didapatkan secara alami ataupun dari sintesis beraneka
macam bahan dan ditambahkan ke dalam tanah untuk memberikan unsur esensial yang
diperlukan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Selain itu Pupuk
adalah substansi / bahan yang mengandung satu atau lebih zat yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk memang sengaja dibuat
mengandung bahan-bahan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Menurut pengertian ini, bahan yang walapun mengandung zat yang dibuutuhkan
tanaman tetapi tidak dibuat dengan sengaja untuk memberikan nutirisi kepada
tanaman tidak bisa dikatagorikan sebagai pupuk. Sebagai contoh, sisa tanaman
yang jatuh ke tanah dan menyediakan N bagi tanah tidak bisa dikatakan sebagai
pupuk (arif, 2013).
Di antara zat hara yang diperlukan
oleh tanaman itu untuk pertumbuhannya yang sehat yang tepenting ialah:
N(Nitrogen), P (Phosfat), K (Kalium), S (Sulfur), Mg (Magnesium), Ca (Calsium),
Fe (Ferry), dan sebagainya (arif, 2013)
2.2 Unsur N
Nitrogen dapat dikatakan sebagai salah
satu unsur hara yang bermuatan. Selain sangat mutlak di butuhkan , ia dengan
mudah dapat hilang atau menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Ketidak tersediaan
N dari dalam tanah dapat melalui
proses pencucian/terlindi (leaching) NO3¯ , denitrifikasi
NO3¯ menjadi N2, volatilisasi NH4+ menjadi NH3, terfiksasi oleh mineralliat
atau dikonsumsi oleh mikroorganisme tanah (mukhlis, 2003).
Bentuk Nitrogen yang dapat digunakan oleh
tanaman adalah ion nitrat (NO3-) dan ion amonium (NH4+). Ion-ion ini kemudian
membentuk material kompleks seperti asam-asam amino dan asam-asam nukleat yang
dapat langsung diserap dan digunakan oleh tanaman tingkat tinggi. Menurut
Mengel dan Kirby (1987) dalam Rosmarkam dan Yuwono (2002) pada pH tanah yang
rendah ion nitrat lebih cepat diserap oleh tanaman dibandingkan ion amonium,
pada pH tanah yang tinggi ion Amonium diserap oleh tanaman lebih cepat dibandingkan
ion nitrat dan pada pH netral kemungkinan penyerapan keduanya berlangsung
seimbang.
2.3 Unsur P
Fosfor (P) merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar (hara
makro). Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan Nitrogen dan Kalium.
Tetapi fosfor dianggap sebagai kunci kehidupan (Key of life). Unsur
ini merupakan komponen tiap sel hidup dan cenderung terkonsentrasi dalam biji
dan titik tumbuh tanaman. Unsur P dalam phospat adalah (Fosfor)
sangat berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar
terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan
buah (torus, 2012).
Fosfor (P) termasuk unsur hara makro yang sangat penting
untuk pertumbuhan tanaman, namun kandungannya di dalam tanaman lebih rendah
dibanding nitrogen (N), kalium (K), dan Kalsium (Ca). Tanaman menyerap P dari
tanah dalam bentuk ion fosfat, terutama H2PO4- dan HPO42- yang terdapat dalam larutan tanah.
Ion H2PO4- lebih banyak dijumpai
pada tanah yang lebih masam, sedangkan pada pH yang lebih tinggi (< 7)
bentuk HPO42- lebih dominan. Disamping
ion-ion tersebut, tanaman dapat menyerap P dalam bentuk asam nukleat, fitin,
dan fosfohumat (Havlin et al., 1999).
2.4 Unsur K
Kalium merupakan unsur hara esensial yang digunakan
hampir pada semua proses untuk menunjang hidup tanaman. Petani sering menyebut
bahwa kalium adalah unsur hara mutu, karena berpengaruh pada
ukuran,rasa,bentuk,warna dan daya simpan.Kalium (K) merupakan unsur hara utama ketiga setelah N dan
P. Kalium mempunyai valensi satu dan diserap dalam bentuk ion K+. Kalium
tergolong unsur yang mobil dalam tanaman baik dalam sel, dalam jaringan
tanaman, maupun dalam xylem dan floem. Kalium banyak terdapat dalam sitoplasma (indah, 2012).
Kalium merupakan unsur hara ketiga yang penting setelah N dan P. Kalium berfungsi
sebagai peningkat proses fotosontesis, mengefisiensikan penggunaan air,
mepertahankan turgor, membentuk batang yang lebih kuat, sebagai aktivator
bermacam siste enzim, memperkuat perakaran sehingga tanaman lebih tahan rebah
dan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit. Meskipun pada kenyataannya total
K yang diserap oleh tanaman lebih besar dari pada N maupun P, namun demikian perhatian
mengenai kalium sampai saat ini masih kurang dibandingkan dengan kedua unsur
tersebut (silvikultur,2010).
Di alam bebas kalium paling banyak ditemukan dalam kalium
klorida (KCl). Berbagai tempat di dunia terdapat banyak tumpukkan dari garam
yang letaknya berbeda-beda, lapisan kalium itu adalah bagian endapan-endapan
garam yang telah berlangsung selama miliunan tahun yang lalu. Berhubungan garam
kalium biasanya terletak di tempat yang sangat dalam sekali. Pertambangan ini
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, dengan mengelilinginya lebih dulu dalam bentuk
yang agak kasar dinamakan garam kasar kalium. Garam ini mengandung sejumlah
presentase kotoran yang sangat tinggi (60-80%), karena ongkos angkutnya
mahal, maka dewasa ini sebagian besar dari kotoran itu dibersihkan dari produk
yang sudah dibersihkan, hamper semuanya terdiri dari KCl, dengan kadar
rata-rata 60% K2O. Beberapa macam tanaman tidak tahan terhadap ion Cl- maka
sebagian dari KCl secara kimiawi ditransformasikan ke dalam kalium sulfat
(K2SO4). Hasilnya adalah pupuk patentkali dan kalium sulfat (indah, 2012).
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam
praktikum kali ini adalah polybag, gembor, timbangan, timbanga analitik.
Bahan yang digunakan pada
praktikum kali ini meliputi tanah top soil, air, benih jagung, pupuk urea,
pupuk TSP, pupuk KCL, pupuk kandang ayam.
3.1 Prosedur Kerja
1.
Menimbang tanah seberat 5 kg dan
memasukkan kedalam polybag.
2.
Membasahi tanah dengan air menggunakan
gembor.
3.
Mencampur pupuk kandang dengan
tanah.
4.
Menanam biji jagung kedalam
lubang tanam sedalam 1 cm dan tiap polybag diisi dengan 5 biji jagung.
5.
Setelah 1 minggu masukkan Urea,
TSP, dan KCL kedalam tanah hingga merata.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Tabel uji banding aplikasi
pemupukan pada tanaman pot/polybag
Perlakuan
|
Tingi tanaman
|
Diameter batang
|
Jumlah daun
|
Berat segar
|
Berat kering
|
P1K1
|
80,73 a
|
2,20 b
|
9,75 a
|
240 c
|
0,09 a
|
P1K2
|
71,78 a
|
2,22 c
|
9,5 a
|
251,25 d
|
0,10 a
|
P1K3
|
73,83 a
|
1,88 a
|
8,5 a
|
198,75 b
|
0,08 a
|
P1K4
|
76,93 a
|
1,88 a
|
10 a
|
260 f
|
0,10 a
|
P2K1
|
88,95 a
|
2,02 a
|
10 a
|
290 h
|
0,11 a
|
P2K2
|
75,53 a
|
1,98 b
|
10,5 a
|
267,5 g
|
0,11 a
|
P2K3
|
95,15 a
|
2,02 b
|
10,5 a
|
257,5 e
|
0,11 a
|
P2K4
|
93,13 a
|
1,83 a
|
10 a
|
295 h
|
0,11 a
|
Keteangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf-huruf yang sama menunjukkan
berbeda tidak nyata menurut uji BNJ 5%
4.2 Pembahasan
Pemupukan adalah suatu cara yang
digunakan oleh petani guna menambah kesuburan pada suatu lahan atau memperbaiki
unsur hara yang hilang pada suatu lahan, sama halnya dengan praktikum yang
sudah dilaksanakan pemupukan ini dilakukan guna mengetahui respon tanaman
terhadap kadar pemberian pupuk yang berbeda-beda, didapatkan bahwasannya pada
minggu 1 dan minggu ke 2 tidak ada perubahan yang signifikan terhadap tinggi
tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman, namun pada minggu ke 3 sampai
dengan minggu ke 8 respon tanaman terhadap pemberian pupuk sangat terlihat
yaitu bisa dilihat pada tabel diatas bahwasannya penambahan tinggi tanaman
terus meningkat dan peningkatannya sangat derastis.
Namun jika dibandingkan dengan
jumlah daun dan diameter pada tanaman tidak demikian, bisa dilihat pada tabel
diatas bahwasannya jumlah daun tanaman tidak terjadi penambahan jumlah daun
yang sangat besar, penambahannya relatif lambat. Tidak hanya itu untuk
perkembangan diameter batang juga mengalami kenaikan naumun juga mengalami
penurunan, bisa dilihat pada tabel diatas bahwasannya pada minggu ke 1 sampai
dengan minggu ke 6 diameter batang terus mengalami kenaikan, tapi pada minggu
ke 7 diameter batang mengalami penurunan, diduga hal itu terjadi karena kulit
pada tanaman jagung itu terkelupas karena daun yang paling bawah sudah mati dan
terkelupas. Selain itu bisa saja tanaman jagung tersebut kekurangan unsur K
(kalium) yang mana unsur tersebut dapat mempengeruhi pertumbuh pertumbuhan
batang pada semua tanaman.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat kami ambil dari praktikum aplikasi pemupukan pada tanaman pot adalah
sebagai berikut :
1.
Pemberian
pupuk yang berbeda memiliki perbedaan pertumbuhan pada tanaman jagung
2.
Pada
minggu pertama dan kedua pupuk yang diberikan belum terjadi pengaruh yang
tinggi terhadap tanaman jagung.
5.2 Saran
Sebaiknya ketika melakukan
praktikum lebih serius dan lebih teliti guna mendapatkan hasil praktikum yang
benar-benar akurat dan sesuai dengan yang ada diliteratur.
DAFTAR PUSTAKA
Afandhie Rosmarkam & Nasih Widya Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Arif. 2013. Pengertian pupuk. (online) http://www. anakagronomy.com/2013/02/ pengertian -
pupuk_5.html. diakses pada 28 april 2015.
Havlin, J.L., J. P. Beaton., S.L. Tisdale., and W.L. Nelson. 1999. Soil Fertility dan Fertilizer. An
Introduction to Nutrient Management. Sixth ed. Prentice Hall. New Jersey.
Mengel, K and E.A. Kirkby. 1982. Principles
of Plant Nutrition 3rd edition International Potash Institute.
Warblaufen-Bern Switzerland.
Mukhlis, fauzi. 2003. Pergerakan
unsur hara nitrogen dalam tanah. Jurusan ilmu tanah fakultas pertanian.
Universitas Sumatera Utara.
Nasih. 2010. Pengertian Pupuk. (online) https://nasih. wordpress.com/2010/06/08/ pengertian- pupuk/. Diakses pada selasa 28 april
2015
Rahayu, indah. 2012. Manfaat unsur K
pada tanaman. (online) http :// indahrahayu7. blogspot. com/ 2012 /09 /
manfaat- unsur- k- pada-tanaman. html. diakses pada 28 april 2015
Setiadi, ari. 2013. Laporan Kesuburan pemupukan dan kesehatan
tanah. (online) http://
arisetiadi11911.blogspot.com/2013/01/ laporan- keseburan- pemupukan-dan. html. diakses pada 28 april 2015.
Silvi, kultur. 2010. Unsur hara
kalium. (online) http://www.silvikultur.com/Unsur_Hara_Kalium.html. diakse pada 28 april 2015
Torus. 2012. Peranan unsur fosfor
pada pertanian. (online) http://allaboutpertanian.blogspot.com/2012/04/peranan-unsur-fosfor-p-pada-pertanian.html. diakses pada 28 april 2015
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Data pengamatan aplikasi pemupukan pada tanaman pot atau polibag
Tabel
2. Tabel pengamatan tinggi tanaman
perlakuan
|
kelompok I
|
kelompok II
|
kelompok III
|
kelompok IV
|
||||||||||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
P1K1
|
1,9
|
9
|
13,3
|
22,9
|
52
|
73
|
92
|
115,2
|
5
|
6,5
|
15
|
17
|
26
|
37
|
40
|
36
|
5
|
7
|
22
|
32
|
79
|
84
|
91,5
|
102
|
8,9
|
9,2
|
13,3
|
22,9
|
35,3
|
52
|
69
|
70
|
P1K2
|
2,4
|
8
|
11,3
|
18,2
|
33
|
79
|
80
|
84,8
|
10
|
11
|
19
|
24
|
33
|
43
|
46
|
59
|
3
|
4
|
16
|
20
|
68
|
79
|
813
|
80
|
9,2
|
9,5
|
11,3
|
18,2
|
24
|
33
|
51
|
64
|
P1K3
|
1,5
|
8
|
11
|
17,9
|
38
|
65
|
89
|
104
|
4
|
5,5
|
13
|
15
|
25
|
35
|
37
|
39
|
4
|
5,8
|
21
|
26
|
72
|
73
|
70
|
78
|
6,5
|
6,9
|
11
|
17,9
|
28,1
|
38
|
62
|
75
|
P1K4
|
2
|
7
|
11,4
|
20,2
|
43
|
68
|
76
|
96
|
6
|
7
|
15
|
20
|
30
|
37
|
43
|
54
|
5
|
7
|
23
|
28
|
68
|
70
|
75,6
|
96
|
6
|
6,5
|
11,4
|
20,2
|
36,2
|
43
|
56
|
62
|
P2K1
|
2,4
|
6,5
|
9,3
|
16,4
|
43,8
|
64
|
91
|
112
|
7
|
9
|
14
|
16
|
29
|
32
|
39
|
39
|
4
|
5,5
|
21
|
64
|
78
|
80
|
82,6
|
141
|
8,8
|
9
|
12
|
16,4
|
30,8
|
43,8
|
61
|
64
|
P2K2
|
2,7
|
7
|
10,6
|
19,2
|
44,2
|
63
|
89
|
100,8
|
6
|
7
|
12
|
16
|
32
|
35
|
43
|
71
|
3
|
4,9
|
17
|
20
|
69
|
72
|
77
|
68
|
4
|
4,5
|
10,6
|
15,2
|
27
|
44,2
|
55
|
63
|
P2K3
|
2,6
|
5
|
8,9
|
16,9
|
35,8
|
56
|
72
|
96
|
7,5
|
8,5
|
15
|
19
|
31
|
43
|
53
|
87
|
5
|
8,5
|
27
|
38
|
77
|
84
|
93,3
|
127
|
5,5
|
6
|
8,9
|
16,9
|
39,5
|
50,5
|
60
|
71
|
P2K4
|
2,8
|
10
|
11,4
|
20,1
|
56,7
|
61
|
98
|
128
|
5
|
6
|
11
|
18
|
24
|
41
|
43
|
34
|
4
|
6,1
|
19
|
33
|
71
|
73
|
75
|
116
|
7,9
|
8,3
|
11,4
|
20,1
|
40
|
63
|
89
|
95
|
total
|
18
|
60,5
|
87,2
|
152
|
347
|
529
|
687
|
836,8
|
50,5
|
61
|
114
|
145
|
229
|
303
|
345
|
417
|
33
|
49
|
166
|
260
|
582
|
615
|
1378
|
806
|
56,8
|
60
|
89,9
|
148
|
261
|
368
|
503
|
564
|
rata-rata
|
2,3
|
7,56
|
10,9
|
19
|
43,3
|
66,1
|
86
|
104,6
|
6,31
|
7,6
|
14
|
18
|
29
|
38
|
43
|
52
|
4,13
|
6,1
|
21
|
32
|
73
|
77
|
172
|
101
|
7,1
|
7,5
|
11,2
|
18,5
|
32,6
|
45,9
|
63
|
71
|
Tabel
3. Diameter batang tanaman jagung
perlakuan
|
kelompok I
|
kelompok II
|
kelompok III
|
kelompok IV
|
||||||||||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
P1K1
|
0,3
|
2,1
|
1,41
|
1,87
|
2,15
|
2,5
|
2,1
|
2,1
|
0,25
|
0,51
|
0,83
|
1,2
|
1,8
|
1,9
|
1,7
|
1,6
|
1,5
|
2,2
|
1,2
|
1,5
|
2
|
2,2
|
1,8
|
2,25
|
0,3
|
0,4
|
0,8
|
1,31
|
1,41
|
1,87
|
1,97
|
2,86
|
P1K2
|
0,3
|
2
|
1,29
|
1,84
|
2,18
|
2,5
|
2,5
|
2,3
|
0,35
|
0,74
|
1,16
|
1,4
|
1,7
|
1,8
|
1,6
|
1,6
|
1
|
1,9
|
0,8
|
1,2
|
2,1
|
2,2
|
2.8
|
2,75
|
0,3
|
0,5
|
0,8
|
1,12
|
1,29
|
1,84
|
1,62
|
2,22
|
P1K3
|
0,2
|
1,8
|
1,1
|
1,05
|
2,07
|
2
|
2
|
2
|
0,3
|
0,81
|
1,01
|
1,4
|
1,8
|
1,9
|
1,8
|
1,4
|
1,2
|
2,2
|
1,1
|
1,5
|
2,2
|
2,2
|
2,4
|
2,35
|
0,2
|
0,4
|
0,7
|
0,9
|
1,1
|
1,05
|
1,59
|
1,75
|
P1K4
|
0,3
|
1,6
|
0,83
|
6,95
|
2,01
|
2,3
|
2,3
|
2
|
0,4
|
0,83
|
1,01
|
1,3
|
1,6
|
1,6
|
1,6
|
1,5
|
1,5
|
1,8
|
1
|
13
|
1,9
|
1,9
|
1,9
|
1,95
|
0,3
|
0,4
|
0,52
|
0,65
|
0,83
|
0,95
|
1,62
|
2,07
|
P2K1
|
0,3
|
1,4
|
0,75
|
6,85
|
2,25
|
1,8
|
1,8
|
2,2
|
0,4
|
0,96
|
1,2
|
1,6
|
2
|
2,1
|
1,9
|
1,8
|
1
|
2
|
1,1
|
12
|
2
|
2
|
2,6
|
2,l
|
0,3
|
0,35
|
0,5
|
0,6
|
0,75
|
0,85
|
1,68
|
2,07
|
P2K2
|
0,3
|
2
|
1,16
|
1.01
|
2,33
|
2,5
|
2,5
|
2,2
|
0,3
|
0,54
|
0,8
|
1,2
|
1,5
|
1,7
|
1,6
|
1,2
|
1,2
|
1,9
|
1
|
1,2
|
1,9
|
2
|
2,4
|
2,45
|
0,3
|
0,4
|
0,6
|
1
|
1,16
|
1,7
|
1,85
|
2,07
|
P2K3
|
0,3
|
1,5
|
0,91
|
6,98
|
2,25
|
2,5
|
2,5
|
2,5
|
0,3
|
0,92
|
1,1
|
1,3
|
1,7
|
1,8
|
1,7
|
1,5
|
1,1
|
2,2
|
1,5
|
1,5
|
2,1
|
2,1
|
2,2
|
2
|
0,3
|
0,4
|
0,7
|
0,84
|
0,91
|
0,98
|
1,82
|
2,07
|
P2K4
|
0,4
|
2
|
1,12
|
1,22
|
2,31
|
2
|
2
|
2,2
|
0,3
|
0,43
|
0,6
|
1,1
|
1,3
|
1,8
|
1,8
|
1,3
|
1
|
1,9
|
1,1
|
1,4
|
2,2
|
2,2
|
1,9
|
1,9
|
0,4
|
0,6
|
0,8
|
1
|
1,12
|
1,55
|
1,75
|
1,91
|
total
|
2,4
|
14
|
8,56
|
26,8
|
17,6
|
18,1
|
17,7
|
17,5
|
2,6
|
5,74
|
7,71
|
10,5
|
13
|
14,6
|
13,7
|
12
|
9,5
|
16
|
8,7
|
34
|
17
|
16,8
|
15,2
|
15,7
|
2,4
|
3,45
|
5,42
|
7,42
|
8,56
|
10,8
|
13,9
|
17
|
rata-rata
|
0,3
|
1,8
|
1,07
|
3,82
|
2,19
|
2,26
|
2,21
|
2,19
|
0,33
|
0,72
|
0,96
|
1,31
|
1,7
|
1,83
|
1,71
|
1,5
|
1,2
|
2
|
1,1
|
4,2
|
2,1
|
2,1
|
2,17
|
2,24
|
0,3
|
0,43
|
0,68
|
0,93
|
1,07
|
1,35
|
1,74
|
2,13
|
Tabel
4. Jumlah daun tanaman jagung
Perlakuan
|
kelompok I
|
kelompok II
|
kelompok III
|
kelompok IV
|
||||||||||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
P1K1
|
2
|
5
|
7
|
10
|
11
|
9
|
9
|
9
|
2
|
5
|
6
|
7
|
8
|
8
|
8
|
10
|
3
|
5
|
9
|
8
|
7
|
7
|
7
|
10
|
3
|
3
|
4
|
5
|
7
|
8
|
9
|
10
|
P1K2
|
2
|
5
|
6
|
8
|
11
|
9
|
9
|
9
|
2
|
5
|
8
|
9
|
8
|
9
|
10
|
11
|
3
|
4
|
9
|
7
|
9
|
8
|
6
|
10
|
3
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
9
|
8
|
P1K3
|
2
|
5
|
6
|
8
|
11
|
8
|
5
|
9
|
2
|
4
|
7
|
7
|
11
|
9
|
10
|
8
|
2
|
5
|
9
|
8
|
8
|
8
|
7
|
10
|
3
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
7
|
7
|
P1K4
|
2
|
5
|
6
|
8
|
11
|
9
|
9
|
11
|
2
|
5
|
7
|
9
|
10
|
9
|
9
|
12
|
3
|
5
|
9
|
7
|
7
|
7
|
6
|
11
|
3
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
7
|
6
|
P2K1
|
2
|
4
|
7
|
9
|
11
|
8
|
8
|
11
|
2
|
5
|
7
|
7
|
9
|
9
|
9
|
10
|
3
|
5
|
8
|
8
|
8
|
8
|
7
|
10
|
3
|
3
|
4
|
4
|
7
|
7
|
8
|
9
|
P2K2
|
2
|
5
|
9
|
9
|
13
|
8
|
8
|
12
|
2
|
5
|
6
|
8
|
9
|
8
|
8
|
10
|
3
|
5
|
8
|
7
|
7
|
7
|
6
|
11
|
2
|
2
|
4
|
5
|
6
|
7
|
9
|
9
|
P2K3
|
2
|
4
|
8
|
8
|
12
|
8
|
8
|
11
|
2
|
5
|
7
|
9
|
10
|
8
|
8
|
9
|
2
|
5
|
9
|
9
|
8
|
8
|
8
|
13
|
2
|
2
|
3
|
4
|
6
|
7
|
7
|
9
|
P2K4
|
2
|
5
|
7
|
9
|
13
|
8
|
8
|
11
|
2
|
4
|
5
|
7
|
8
|
7
|
8
|
9
|
3
|
4
|
9
|
7
|
7
|
7
|
7
|
10
|
3
|
3
|
4
|
5
|
7
|
8
|
8
|
10
|
Total
|
16
|
38
|
56
|
69
|
93
|
67
|
64
|
83
|
16
|
38
|
53
|
63
|
73
|
67
|
70
|
79
|
33
|
48,8
|
166
|
260
|
582
|
615
|
1378
|
85
|
22
|
22
|
31
|
38
|
51
|
58
|
64
|
68
|
rata-rata
|
2
|
4,75
|
7
|
8,63
|
11,6
|
8,38
|
8
|
10,4
|
2
|
4,75
|
6,63
|
7,88
|
9,13
|
8,38
|
8,75
|
9,88
|
4,13
|
6,1
|
20,8
|
32,5
|
72,7
|
76,9
|
172
|
10,6
|
2,75
|
2,75
|
3,88
|
4,75
|
6,38
|
7,25
|
8
|
8,5
|
Tabel
5. Berat segar tanaman jagung
perlakuan
|
kelompok I
|
kelompok II
|
kelompok III
|
kelompok IV
|
p1k1
|
260
|
160
|
250
|
290
|
p1k2
|
290
|
220
|
290
|
205
|
p1k3
|
245
|
150
|
250
|
150
|
p1k4
|
260
|
290
|
290
|
200
|
p2k1
|
320
|
290
|
360
|
190
|
p2k2
|
345
|
160
|
320
|
245
|
p2k3
|
320
|
200
|
320
|
190
|
p2k3
|
345
|
210
|
345
|
280
|
Tabel 5. Berat kering tanaman
jagung
perlakuan
|
kelompok I
|
kelompok II
|
kelompok III
|
kelompok IV
|
p1k1
|
55
|
45
|
50
|
22
|
p1k2
|
60
|
50
|
60
|
23
|
p1k3
|
45
|
40
|
50
|
18
|
p1k4
|
55
|
55
|
60
|
22
|
p2k1
|
65
|
45
|
80
|
25
|
p2k2
|
70
|
40
|
65
|
26
|
p2k3
|
65
|
55
|
65
|
24
|
p2k3
|
70
|
50
|
70
|
26
|
Tabel 6. Anova tinggi tanaman
jagung
sk
|
db
|
jk
|
kt
|
f.hit
|
f.tabel
|
||
5%
|
1%
|
||||||
kelompok
|
3
|
15104,21
|
5034,74
|
15,25
|
**
|
3,07
|
4,87
|
perlakuan
|
7
|
2342,72
|
334,67
|
1,01
|
ns
|
2,49
|
3,64
|
p
|
1
|
1225,13
|
1225,13
|
3,71
|
ns
|
4,32
|
8,02
|
k
|
3
|
186,22
|
62,07
|
0,19
|
ns
|
3,07
|
4,87
|
pxk
|
3
|
931,37
|
310,46
|
0,94
|
ns
|
3,07
|
4,87
|
galat
|
21
|
6931,26
|
330,06
|
||||
total
|
32
|
24378,18
|
kk =
|
22,16
|
%
|
Tabel 7. Anova diameter tanaman
jagung
sk
|
db
|
jk
|
kt
|
f.hit
|
f.tabel
|
||
5%
|
1%
|
||||||
kelompok
|
3
|
2,41
|
0,80
|
17,06
|
**
|
3,07
|
4,87
|
perlakuan
|
7
|
1,41
|
0,20
|
4,28
|
**
|
2,49
|
3,64
|
p
|
1
|
0,35
|
0,35
|
7,36
|
*
|
4,32
|
8,02
|
k
|
3
|
0,08
|
0,03
|
0,55
|
ns
|
3,07
|
4,87
|
pxk
|
3
|
0,99
|
0,33
|
6,97
|
**
|
3,07
|
4,87
|
galat
|
21
|
0,99
|
0,05
|
||||
total
|
32
|
4,81
|
kk =
|
11,19
|
%
|
Tabel 8. Anova jumlah daun
tanaman jagung
sk
|
db
|
jk
|
kt
|
f.hit
|
f.tabel
|
||
5%
|
1%
|
||||||
kelompok
|
3
|
21,59
|
7,20
|
4,85
|
**
|
2,90
|
4,46
|
perlakuan
|
7
|
11,47
|
1,64
|
1,10
|
ns
|
2,31
|
3,26
|
p
|
1
|
5,28
|
5,28
|
3,56
|
ns
|
4,15
|
7,50
|
k
|
3
|
0,34
|
0,11
|
0,08
|
ns
|
2,90
|
4,46
|
pxk
|
3
|
5,85
|
1,95
|
1,31
|
ns
|
2,90
|
4,46
|
galat
|
21
|
31,16
|
1,48
|
||||
total
|
32
|
64,22
|
kk =
|
12,37
|
%
|
Tabel 9. Anova berat segar
tanaman jagung
sk
|
db
|
jk
|
kt
|
f.hit
|
f.tabel
|
||
5%
|
1%
|
||||||
kelompok
|
3
|
59918,75
|
19972,92
|
11,89
|
**
|
2,90
|
4,46
|
perlakuan
|
7
|
25462,50
|
3637,50
|
2,17
|
ns
|
2,31
|
3,26
|
p
|
1
|
112,50
|
112,50
|
0,07
|
ns
|
4,15
|
7,50
|
k
|
3
|
766,89
|
255,63
|
0,15
|
ns
|
2,90
|
4,46
|
pxk
|
3
|
24583,11
|
8194,37
|
4,88
|
**
|
2,90
|
4,46
|
galat
|
21
|
35268,75
|
1679,46
|
||||
total
|
32
|
120650,00
|
kk =
|
66,91
|
%
|
Tabel 10. Anova berat kering
tanaman jagung
sk
|
db
|
jk
|
kt
|
f.hit
|
f.tabel
|
||
5%
|
1%
|
||||||
kelompok
|
3
|
7852,59
|
2617,53
|
11,56
|
**
|
2,90
|
4,46
|
perlakuan
|
7
|
842,22
|
280,74
|
1,24
|
ns
|
2,31
|
3,26
|
p
|
1
|
536,28
|
178,76
|
0,79
|
ns
|
4,15
|
7,50
|
k
|
3
|
34,77
|
11,59
|
0,05
|
ns
|
2,90
|
4,46
|
pxk
|
3
|
271,16
|
90,39
|
0,40
|
ns
|
2,90
|
4,46
|
galat
|
21
|
679,16
|
226,39
|
||||
total
|
32
|
9373,97
|
kk =
|
31,04
|
%
|