Posted by : Faizin Senin, 14 Desember 2015

Aplikasi Pemupukan Pada Tanaman Pot/Polybag













Disusun oleh :
Ahmad Nur Ahid Faizi         (201310200311133)








LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015


DAFTAR ISI






DAFTAR TABEL

No                                                        Teks                                              Halaman
1.         Uji banding aplikasi pemupukan pada tanaman pot/polybag............. 6




DAFTAR LAMPIRAN

No                                                        Teks                                              Halaman
1          Data pengamatanaplikasi pemupukan pada tanaman pot/polybag.. 10
2          Dokumentasi aplikasi pemupukan pada tanaman polybag/pot....... 15





















BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Defenisi tentang tanah sangatlah bervariasi terkadang sangatlah sulit bagi kita untuk memberikan defenisi yang tepat pada tanah, kerena pandangan dan kepentingan yang beraneka ragam tentang tanah.  Ada yang mengatakan bahwa tanah adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat gaya-gaya alam (natural material) pada permukaan bumi, tanah dapat pula diartikan sebagai tempat tumbuhnya tanaman, defenisi lainnya tentang tanah adalah tanah merupakan hasil pelapukan batuan dan pelapukan sisa-sisa bahan organik dari organisme (vegetasi dan hewan) yang hidup didalamnya.
Bahan organik merupakan bahan penting dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara fisika, kimia, maupun dari segi biologi tanah.  Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah, selain itu bahan organik adalah sumber energi dari sebagian besar organisme tanah.
Kesuburan tanah selain berasal dari residu makhluk hidup atau yang bersifat alami, kesuburan tanah juga dapat ditingkatkan dengan penambahan pupuk anorganik.  Pupuk anorganik yang banyak dibutuhkan oleh tanah dalam pertumbuhan tanaman antara lain adalah urea.  Pupuk ini disebut juga sebagai pupuk N, karena mengandung lebih banyak nitrogen.  Urea ini berfungsi dalam perkembangan vegetatif dari tanaman.  Selain itu, kelebihan pupuk ini juga dapat membuat tanaman menjadi hangus, terutama yang memiliki daun yang agak peka.
Salah satu tanaman yang umumnya menggunakan pupuk urea adalah tanaman jagung (Zea mays L.).Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman yang berfotosintesis C4, maksudnya mempunyai kapasitas fotosintesis tinggi.  Selain jagung (Zea mays L.), yang termasuk dalam golongan C4 adalah sorgum dan tebu.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan praktikum pupuk dan pemupukan untuk mengetahui pengaruh pupuk yang berbeda terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung (Zea mays L.).


1.2 Tujuan

1.      Mengetahui cara penghitungan kebutuhan pupuk pada tanah dengan berat tertentu dalam polybag atau pot.
2.      Mengetahui gejala yang terjadi pada tanaman ketika kekurangan unsur hara tertentu.
3.      Mengetahui pengaruh perbedaan pemberian pupuk pada petumbuhan tanaman dalam polybag atau pot.
4.      Mengenal berbagai jenis pupuk dan mencirikan sifat-sifat pupuk berdasarkan koleksi yang sudah ada.






BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pupuk

Menurut Nasih (2010) Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara  bagi tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di alam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm), Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm).
Namun menurut arif (2013) Pupuk adalah bahan atau zat yang memberikan nutrisi baik yang berupa nutrisi organik maupun anorganik kepada tanah dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan tanaman, tumbuhan dan juga vegetasi lainnya. Pupuk dapat diperoleh dari bahan organik ataupun bahan anorganik yang didapatkan secara alami ataupun dari sintesis beraneka macam bahan dan ditambahkan ke dalam tanah untuk memberikan unsur esensial yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Selain itu Pupuk adalah substansi / bahan yang mengandung satu atau lebih zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk memang sengaja dibuat mengandung bahan-bahan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Menurut pengertian ini, bahan yang walapun mengandung zat yang dibuutuhkan tanaman tetapi tidak dibuat dengan sengaja untuk memberikan nutirisi kepada tanaman tidak bisa dikatagorikan sebagai pupuk. Sebagai contoh, sisa tanaman yang jatuh ke tanah dan menyediakan N bagi tanah tidak bisa dikatakan sebagai pupuk (arif, 2013).
Di antara zat hara yang diperlukan oleh tanaman itu untuk pertumbuhannya yang sehat yang tepenting ialah: N(Nitrogen), P (Phosfat), K (Kalium), S (Sulfur), Mg (Magnesium), Ca (Calsium), Fe (Ferry), dan sebagainya (arif, 2013)

2.2 Unsur N

Nitrogen dapat dikatakan sebagai salah satu unsur hara yang bermuatan. Selain sangat mutlak di butuhkan , ia dengan mudah dapat hilang atau menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Ketidak tersediaan N dari dalam tanah dapat melalui


proses pencucian/terlindi (leaching) NO3¯ , denitrifikasi NO3¯ menjadi N2, volatilisasi NH4+ menjadi NH3, terfiksasi oleh mineralliat atau dikonsumsi oleh mikroorganisme tanah (mukhlis, 2003).
Bentuk Nitrogen yang dapat digunakan oleh tanaman adalah ion nitrat (NO3-) dan ion amonium (NH4+). Ion-ion ini kemudian membentuk material kompleks seperti asam-asam amino dan asam-asam nukleat yang dapat langsung diserap dan digunakan oleh tanaman tingkat tinggi. Menurut Mengel dan Kirby (1987) dalam Rosmarkam dan Yuwono (2002) pada pH tanah yang rendah ion nitrat lebih cepat diserap oleh tanaman dibandingkan ion amonium, pada pH tanah yang tinggi ion Amonium diserap oleh tanaman lebih cepat dibandingkan ion nitrat dan pada pH netral kemungkinan penyerapan keduanya berlangsung seimbang.

2.3 Unsur P

Fosfor (P) merupakan unsur hara yang diperlukan  dalam jumlah besar (hara makro). Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan Nitrogen dan Kalium. Tetapi fosfor dianggap sebagai kunci kehidupan (Key of life). Unsur ini merupakan komponen tiap sel hidup dan cenderung terkonsentrasi dalam biji dan titik tumbuh tanaman. Unsur P dalam phospat adalah (Fosfor) sangat berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah (torus, 2012).
Fosfor (P) termasuk unsur hara makro yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman, namun kandungannya di dalam tanaman lebih rendah dibanding nitrogen (N), kalium (K), dan Kalsium (Ca). Tanaman menyerap P dari tanah dalam bentuk ion fosfat, terutama H2PO4- dan HPO42- yang terdapat dalam larutan tanah. Ion H2PO4- lebih banyak dijumpai pada tanah yang lebih masam, sedangkan pada pH yang lebih tinggi (< 7) bentuk HPO42- lebih dominan. Disamping ion-ion tersebut, tanaman dapat menyerap P dalam bentuk asam nukleat, fitin, dan fosfohumat (Havlin et al., 1999).

2.4 Unsur K

Kalium merupakan unsur hara esensial yang digunakan hampir pada semua proses untuk menunjang hidup tanaman. Petani sering menyebut bahwa kalium adalah unsur hara mutu, karena berpengaruh pada ukuran,rasa,bentuk,warna dan daya simpan.Kalium (K) merupakan unsur hara utama ketiga setelah N dan P. Kalium mempunyai valensi satu dan diserap dalam bentuk ion K+. Kalium tergolong unsur yang mobil dalam tanaman baik dalam sel, dalam jaringan tanaman, maupun dalam xylem dan floem. Kalium banyak terdapat dalam sitoplasma (indah, 2012).
Kalium merupakan unsur hara ketiga yang penting setelah N dan P. Kalium berfungsi sebagai peningkat proses fotosontesis, mengefisiensikan penggunaan air, mepertahankan turgor, membentuk batang yang lebih kuat, sebagai aktivator bermacam siste enzim, memperkuat perakaran sehingga tanaman lebih tahan rebah dan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit. Meskipun pada kenyataannya total K yang diserap oleh tanaman lebih besar dari pada N maupun P, namun demikian perhatian mengenai kalium sampai saat ini masih kurang dibandingkan dengan kedua unsur tersebut (silvikultur,2010).
Di alam bebas kalium paling banyak ditemukan dalam kalium klorida (KCl). Berbagai tempat di dunia terdapat banyak tumpukkan dari garam yang letaknya berbeda-beda, lapisan kalium itu adalah bagian endapan-endapan garam yang telah berlangsung selama miliunan tahun yang lalu. Berhubungan garam kalium biasanya terletak di tempat yang sangat dalam sekali. Pertambangan ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, dengan mengelilinginya lebih dulu dalam bentuk yang agak kasar dinamakan garam kasar kalium. Garam ini mengandung sejumlah presentase kotoran yang sangat  tinggi (60-80%), karena ongkos angkutnya mahal, maka dewasa ini sebagian besar dari kotoran itu dibersihkan dari produk yang sudah dibersihkan, hamper semuanya terdiri dari KCl, dengan kadar rata-rata 60% K2O. Beberapa macam tanaman tidak tahan terhadap ion Cl- maka sebagian dari KCl secara kimiawi ditransformasikan ke dalam kalium sulfat (K2SO4). Hasilnya adalah pupuk patentkali dan kalium sulfat (indah, 2012).


BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah polybag, gembor, timbangan, timbanga analitik.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini meliputi tanah top soil, air, benih jagung, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, pupuk kandang ayam.

3.1 Prosedur Kerja

1.    Menimbang tanah seberat 5 kg dan memasukkan kedalam polybag.
2.    Membasahi tanah dengan air menggunakan gembor.
3.    Mencampur pupuk kandang dengan tanah.
4.    Menanam biji jagung kedalam lubang tanam sedalam 1 cm dan tiap polybag diisi dengan 5 biji jagung.
5.    Setelah 1 minggu masukkan Urea, TSP, dan KCL kedalam tanah hingga merata.





BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 1.  Tabel uji banding aplikasi pemupukan pada tanaman pot/polybag
Perlakuan
Tingi tanaman
Diameter batang
Jumlah daun
Berat segar
Berat kering
P1K1
80,73 a
2,20 b
9,75 a
240 c
0,09 a
P1K2
71,78 a
2,22 c
9,5 a
251,25 d
0,10 a
P1K3
73,83 a
1,88 a
8,5 a
198,75 b
0,08 a
P1K4
76,93 a
1,88 a
10 a
260 f
0,10 a
P2K1
88,95 a
2,02 a
10 a
290 h
0,11 a
P2K2
75,53 a
1,98 b
10,5 a
267,5 g
0,11 a
P2K3
95,15 a
2,02 b
10,5 a
257,5 e
0,11 a
P2K4
93,13 a
1,83 a
10 a
295 h
0,11 a
Keteangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf-huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji BNJ 5%

4.2 Pembahasan

Pemupukan adalah suatu cara yang digunakan oleh petani guna menambah kesuburan pada suatu lahan atau memperbaiki unsur hara yang hilang pada suatu lahan, sama halnya dengan praktikum yang sudah dilaksanakan pemupukan ini dilakukan guna mengetahui respon tanaman terhadap kadar pemberian pupuk yang berbeda-beda, didapatkan bahwasannya pada minggu 1 dan minggu ke 2 tidak ada perubahan yang signifikan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman, namun pada minggu ke 3 sampai dengan minggu ke 8 respon tanaman terhadap pemberian pupuk sangat terlihat yaitu bisa dilihat pada tabel diatas bahwasannya penambahan tinggi tanaman terus meningkat dan peningkatannya sangat derastis.
Namun jika dibandingkan dengan jumlah daun dan diameter pada tanaman tidak demikian, bisa dilihat pada tabel diatas bahwasannya jumlah daun tanaman tidak terjadi penambahan jumlah daun yang sangat besar, penambahannya relatif lambat. Tidak hanya itu untuk perkembangan diameter batang juga mengalami kenaikan naumun juga mengalami penurunan, bisa dilihat pada tabel diatas bahwasannya pada minggu ke 1 sampai dengan minggu ke 6 diameter batang terus mengalami kenaikan, tapi pada minggu ke 7 diameter batang mengalami penurunan, diduga hal itu terjadi karena kulit pada tanaman jagung itu terkelupas karena daun yang paling bawah sudah mati dan terkelupas. Selain itu bisa saja tanaman jagung tersebut kekurangan unsur K (kalium) yang mana unsur tersebut dapat mempengeruhi pertumbuh pertumbuhan batang pada semua tanaman.



BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kami ambil dari praktikum aplikasi pemupukan pada tanaman pot adalah sebagai berikut :
1.      Pemberian pupuk yang berbeda memiliki perbedaan pertumbuhan pada tanaman jagung
2.      Pada minggu pertama dan kedua pupuk yang diberikan belum terjadi pengaruh yang tinggi terhadap tanaman jagung.

5.2 Saran

Sebaiknya ketika melakukan praktikum lebih serius dan lebih teliti guna mendapatkan hasil praktikum yang benar-benar akurat dan sesuai dengan yang ada diliteratur.

DAFTAR PUSTAKA

Afandhie Rosmarkam & Nasih Widya Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Arif. 2013. Pengertian pupuk. (online) http://www. anakagronomy.com/2013/02/ pengertian - pupuk_5.html. diakses pada 28 april 2015.
Havlin, J.L., J. P. Beaton., S.L. Tisdale., and W.L. Nelson. 1999. Soil Fertility dan Fertilizer. An Introduction to Nutrient Management. Sixth ed. Prentice Hall. New Jersey.
Mengel, K and E.A. Kirkby. 1982. Principles of Plant Nutrition 3rd edition International Potash Institute. Warblaufen-Bern Switzerland.
Mukhlis, fauzi. 2003. Pergerakan unsur hara nitrogen dalam tanah. Jurusan ilmu tanah fakultas pertanian. Universitas Sumatera Utara.
Nasih. 2010. Pengertian Pupuk. (online) https://nasih. wordpress.com/2010/06/08/ pengertian- pupuk/. Diakses pada selasa 28 april 2015
Rahayu, indah. 2012. Manfaat unsur K pada tanaman. (online) http :// indahrahayu7. blogspot. com/ 2012 /09 / manfaat- unsur- k- pada-tanaman. html. diakses pada 28 april 2015
Setiadi, ari. 2013. Laporan Kesuburan pemupukan dan kesehatan tanah. (online) http:// arisetiadi11911.blogspot.com/2013/01/ laporan- keseburan- pemupukan-dan. html. diakses pada 28 april 2015.
Silvi, kultur. 2010. Unsur hara kalium. (online) http://www.silvikultur.com/Unsur_Hara_Kalium.html. diakse pada 28 april 2015
Torus. 2012. Peranan unsur fosfor pada pertanian. (online) http://allaboutpertanian.blogspot.com/2012/04/peranan-unsur-fosfor-p-pada-pertanian.html. diakses pada 28 april 2015


LAMPIRAN

Lampiran 1. Data pengamatan aplikasi pemupukan pada tanaman pot atau polibag
Tabel 2. Tabel pengamatan tinggi tanaman
perlakuan
kelompok I
kelompok II
kelompok III
kelompok IV
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
P1K1
1,9
9
13,3
22,9
52
73
92
115,2
5
6,5
15
17
26
37
40
36
5
7
22
32
79
84
91,5
102
8,9
9,2
13,3
22,9
35,3
52
69
70
P1K2
2,4
8
11,3
18,2
33
79
80
84,8
10
11
19
24
33
43
46
59
3
4
16
20
68
79
813
80
9,2
9,5
11,3
18,2
24
33
51
64
P1K3
1,5
8
11
17,9
38
65
89
104
4
5,5
13
15
25
35
37
39
4
5,8
21
26
72
73
70
78
6,5
6,9
11
17,9
28,1
38
62
75
P1K4
2
7
11,4
20,2
43
68
76
96
6
7
15
20
30
37
43
54
5
7
23
28
68
70
75,6
96
6
6,5
11,4
20,2
36,2
43
56
62
P2K1
2,4
6,5
9,3
16,4
43,8
64
91
112
7
9
14
16
29
32
39
39
4
5,5
21
64
78
80
82,6
141
8,8
9
12
16,4
30,8
43,8
61
64
P2K2
2,7
7
10,6
19,2
44,2
63
89
100,8
6
7
12
16
32
35
43
71
3
4,9
17
20
69
72
77
68
4
4,5
10,6
15,2
27
44,2
55
63
P2K3
2,6
5
8,9
16,9
35,8
56
72
96
7,5
8,5
15
19
31
43
53
87
5
8,5
27
38
77
84
93,3
127
5,5
6
8,9
16,9
39,5
50,5
60
71
P2K4
2,8
10
11,4
20,1
56,7
61
98
128
5
6
11
18
24
41
43
34
4
6,1
19
33
71
73
75
116
7,9
8,3
11,4
20,1
40
63
89
95
total
18
60,5
87,2
152
347
529
687
836,8
50,5
61
114
145
229
303
345
417
33
49
166
260
582
615
1378
806
56,8
60
89,9
148
261
368
503
564
rata-rata
2,3
7,56
10,9
19
43,3
66,1
86
104,6
6,31
7,6
14
18
29
38
43
52
4,13
6,1
21
32
73
77
172
101
7,1
7,5
11,2
18,5
32,6
45,9
63
71



Tabel 3. Diameter batang tanaman jagung
perlakuan
kelompok I
kelompok II
kelompok III
kelompok IV
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
P1K1
0,3
2,1
1,41
1,87
2,15
2,5
2,1
2,1
0,25
0,51
0,83
1,2
1,8
1,9
1,7
1,6
1,5
2,2
1,2
1,5
2
2,2
1,8
2,25
0,3
0,4
0,8
1,31
1,41
1,87
1,97
2,86
P1K2
0,3
2
1,29
1,84
2,18
2,5
2,5
2,3
0,35
0,74
1,16
1,4
1,7
1,8
1,6
1,6
1
1,9
0,8
1,2
2,1
2,2
2.8
2,75
0,3
0,5
0,8
1,12
1,29
1,84
1,62
2,22
P1K3
0,2
1,8
1,1
1,05
2,07
2
2
2
0,3
0,81
1,01
1,4
1,8
1,9
1,8
1,4
1,2
2,2
1,1
1,5
2,2
2,2
2,4
2,35
0,2
0,4
0,7
0,9
1,1
1,05
1,59
1,75
P1K4
0,3
1,6
0,83
6,95
2,01
2,3
2,3
2
0,4
0,83
1,01
1,3
1,6
1,6
1,6
1,5
1,5
1,8
1
13
1,9
1,9
1,9
1,95
0,3
0,4
0,52
0,65
0,83
0,95
1,62
2,07
P2K1
0,3
1,4
0,75
6,85
2,25
1,8
1,8
2,2
0,4
0,96
1,2
1,6
2
2,1
1,9
1,8
1
2
1,1
12
2
2
2,6
2,l
0,3
0,35
0,5
0,6
0,75
0,85
1,68
2,07
P2K2
0,3
2
1,16
1.01
2,33
2,5
2,5
2,2
0,3
0,54
0,8
1,2
1,5
1,7
1,6
1,2
1,2
1,9
1
1,2
1,9
2
2,4
2,45
0,3
0,4
0,6
1
1,16
1,7
1,85
2,07
P2K3
0,3
1,5
0,91
6,98
2,25
2,5
2,5
2,5
0,3
0,92
1,1
1,3
1,7
1,8
1,7
1,5
1,1
2,2
1,5
1,5
2,1
2,1
2,2
2
0,3
0,4
0,7
0,84
0,91
0,98
1,82
2,07
P2K4
0,4
2
1,12
1,22
2,31
2
2
2,2
0,3
0,43
0,6
1,1
1,3
1,8
1,8
1,3
1
1,9
1,1
1,4
2,2
2,2
1,9
1,9
0,4
0,6
0,8
1
1,12
1,55
1,75
1,91
total
2,4
14
8,56
26,8
17,6
18,1
17,7
17,5
2,6
5,74
7,71
10,5
13
14,6
13,7
12
9,5
16
8,7
34
17
16,8
15,2
15,7
2,4
3,45
5,42
7,42
8,56
10,8
13,9
17
rata-rata
0,3
1,8
1,07
3,82
2,19
2,26
2,21
2,19
0,33
0,72
0,96
1,31
1,7
1,83
1,71
1,5
1,2
2
1,1
4,2
2,1
2,1
2,17
2,24
0,3
0,43
0,68
0,93
1,07
1,35
1,74
2,13




Tabel 4. Jumlah daun tanaman jagung
Perlakuan
kelompok I
kelompok II
kelompok III
kelompok IV
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
P1K1
2
5
7
10
11
9
9
9
2
5
6
7
8
8
8
10
3
5
9
8
7
7
7
10
3
3
4
5
7
8
9
10
P1K2
2
5
6
8
11
9
9
9
2
5
8
9
8
9
10
11
3
4
9
7
9
8
6
10
3
3
4
5
6
7
9
8
P1K3
2
5
6
8
11
8
5
9
2
4
7
7
11
9
10
8
2
5
9
8
8
8
7
10
3
3
4
5
6
7
7
7
P1K4
2
5
6
8
11
9
9
11
2
5
7
9
10
9
9
12
3
5
9
7
7
7
6
11
3
3
4
5
6
7
7
6
P2K1
2
4
7
9
11
8
8
11
2
5
7
7
9
9
9
10
3
5
8
8
8
8
7
10
3
3
4
4
7
7
8
9
P2K2
2
5
9
9
13
8
8
12
2
5
6
8
9
8
8
10
3
5
8
7
7
7
6
11
2
2
4
5
6
7
9
9
P2K3
2
4
8
8
12
8
8
11
2
5
7
9
10
8
8
9
2
5
9
9
8
8
8
13
2
2
3
4
6
7
7
9
P2K4
2
5
7
9
13
8
8
11
2
4
5
7
8
7
8
9
3
4
9
7
7
7
7
10
3
3
4
5
7
8
8
10
Total
16
38
56
69
93
67
64
83
16
38
53
63
73
67
70
79
33
48,8
166
260
582
615
1378
85
22
22
31
38
51
58
64
68
rata-rata
2
4,75
7
8,63
11,6
8,38
8
10,4
2
4,75
6,63
7,88
9,13
8,38
8,75
9,88
4,13
6,1
20,8
32,5
72,7
76,9
172
10,6
2,75
2,75
3,88
4,75
6,38
7,25
8
8,5




Tabel 5. Berat segar tanaman jagung
perlakuan
kelompok I
kelompok II
kelompok III
kelompok IV
p1k1
260
160
250
290
p1k2
290
220
290
205
p1k3
245
150
250
150
p1k4
260
290
290
200
p2k1
320
290
360
190
p2k2
345
160
320
245
p2k3
320
200
320
190
p2k3
345
210
345
280

Tabel 5. Berat kering tanaman jagung
perlakuan
kelompok I
kelompok II
kelompok III
kelompok IV
p1k1
55
45
50
22
p1k2
60
50
60
23
p1k3
45
40
50
18
p1k4
55
55
60
22
p2k1
65
45
80
25
p2k2
70
40
65
26
p2k3
65
55
65
24
p2k3
70
50
70
26







Tabel 6. Anova tinggi tanaman jagung
sk
db
jk
kt
f.hit
f.tabel
5%
1%
kelompok
3
15104,21
5034,74
15,25
**
3,07
4,87
perlakuan
7
2342,72
334,67
1,01
ns
2,49
3,64
p
1
1225,13
1225,13
3,71
ns
4,32
8,02
k
3
186,22
62,07
0,19
ns
3,07
4,87
pxk
3
931,37
310,46
0,94
ns
3,07
4,87
galat
21
6931,26
330,06
total
32
24378,18
kk =
22,16
%

Tabel 7. Anova diameter tanaman jagung
sk
db
jk
kt
f.hit
f.tabel
5%
1%
kelompok
3
2,41
0,80
17,06
**
3,07
4,87
perlakuan
7
1,41
0,20
4,28
**
2,49
3,64
p
1
0,35
0,35
7,36
*
4,32
8,02
k
3
0,08
0,03
0,55
ns
3,07
4,87
pxk
3
0,99
0,33
6,97
**
3,07
4,87
galat
21
0,99
0,05
total
32
4,81
kk =
11,19
%

Tabel 8. Anova jumlah daun tanaman jagung
sk
db
jk
kt
f.hit
f.tabel
5%
1%
kelompok
3
21,59
7,20
4,85
**
2,90
4,46
perlakuan
7
11,47
1,64
1,10
ns
2,31
3,26
p
1
5,28
5,28
3,56
ns
4,15
7,50
k
3
0,34
0,11
0,08
ns
2,90
4,46
pxk
3
5,85
1,95
1,31
ns
2,90
4,46
galat
21
31,16
1,48
total
32
64,22
kk =
12,37
%




Tabel 9. Anova berat segar tanaman jagung
sk
db
jk
kt
f.hit
f.tabel
5%
1%
kelompok
3
59918,75
19972,92
11,89
**
2,90
4,46
perlakuan
7
25462,50
3637,50
2,17
ns
2,31
3,26
p
1
112,50
112,50
0,07
ns
4,15
7,50
k
3
766,89
255,63
0,15
ns
2,90
4,46
pxk
3
24583,11
8194,37
4,88
**
2,90
4,46
galat
21
35268,75
1679,46
total
32
120650,00
kk =
66,91
%

Tabel 10. Anova berat kering tanaman jagung
sk
db
jk
kt
f.hit
f.tabel
5%
1%
kelompok
3
7852,59
2617,53
11,56
**
2,90
4,46
perlakuan
7
842,22
280,74
1,24
ns
2,31
3,26
p
1
536,28
178,76
0,79
ns
4,15
7,50
k
3
34,77
11,59
0,05
ns
2,90
4,46
pxk
3
271,16
90,39
0,40
ns
2,90
4,46
galat
21
679,16
226,39
total
32
9373,97
kk =
31,04
%

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Faiez Blog's - Powered by Pena Media - Designed by Akhiefaiez -