Posted by : Faizin Kamis, 25 Desember 2014

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
MORFOLOGI TANAH







Oleh :
Kelompok 2




LABORATORIUM AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014





I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan. Tanah bersifat dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan setiap waktunya. Karakteristik tanah di setiap daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Tanah dapat dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimilikinya. Ilmu yang mempelajari tentang proses-proses pembentukan tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut genesis tanah. Tanah terdiri dari tiga komponen: padat (butir pasir, debu, liat dan bahan organik), cair (air di dalam pori tanah), dan udara (di dalam pori atau rongga tanah).Untuk mendukung pertumbuhan tanaman,ketiga komponen tersebut harus berada dalam keadaan seimbang. Bila tanah terlalu basah (hamper semua pori diisi air),maka akan kekurangan udara sehingga akar tanaman sulit bernapas. Sebaliknya,bila tanah terlalu kering (kekurangan air),walaupun cukup udara, dapat menyebabkan tanaman layu.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui proses-proses yang terjadi pada pembentukan dan perkembangan tanah dilapangan

II TINJAUAN PUSTAKA

 Profil tanah merupakan penampang vertikal dari tanah yang menunjukkan susunan horison tanah. Ada 6 horison utama yang menyusun profil tanah berturut-turut dari atas ke bawah, yaitu horison O, A, E, B, C, dan R, sedangkan horison yang menyusun solum tanah adalah hanya horison A, E, dan B. Horison tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang kurang lebih seragam di dalam profil, batas antar horison yang bertetangga sejajar atau hampir sejajar terhadap permukaan tanah. Horison tanah dapat dibedakan secara visual dan batas perubahan dari horison yang satu ke yang lain, terutama tanah-tanah diwilayah tropika basah cenderung kabur atau tidak jelas. Simbol notasi horison dan lapisan tanah terdapat perbedaan antara Supplement to the Soil Survey Manual (Soil Survey Staff, 1962) dan Soil Survey Manual (Soil Survey Staff, 1981).
Berikut ini notasi horison terbaru.  Horison O, yakni lapisan tanah yang didominasi oleh bahan organik. Dalam beberapa kasus lapisan tanah tersebut dijenuhi air dalam waktu yang relative lama atau pernah jenuh air kemudian dilakukan pengatusan buatan; yang lain tidak pernah dijenuhi air.  Horison A, yakni horison mineral yang terbentuk dipermukaan atau bawah horison O yang menunjukan kehilangan keseluruhan atau sebagian struktur asli batuan. Pada horison A mungkin terjadi akumulasi humifikasi bahan organik yang bercampur dengan bahan mineral dan tidak dipengaruhi sama sekali oleh karakteristik horison E atau B. Sifat yang dimiliki merupakan hasil kegiatan pertanian atau kegiatan lain yang merusak. Horison E,yakni horison tanah mineral dengan karakteristik khusus telah terjadi kehilangan lempung silikat, besi, aluminium, atau kombinasinya, dan yang tinggal merupakan akumulasi debu atau pasir. Horison tanah ini menunjukan terjadinya kehilangan sebagian atau keseluruhan struktur asli batuan. Horison B, yakni horison tanah yang terbentuk di bawah horison A, E, atau O dan didominasi oleh kehilangan ebagian atau keseluruhan struktur asli batuan dan menunjukan satu atau lebih


karakteristik berikut ini: (a) iluviasi lempung silikat, besi, aliminium, humus, karbonat, gypsum, atau silica masing-masing secara murni atau kombinasi; (b) tampak nyata kehilangan karbonat; (c) konsentrasi residu silica; (d) kutan seskuioksida yang menghassilkan horison mempunyai warna value rendah, warna chroma tinggi, atau memiliki hue lebih merah dari pada horison dibawah atau diatasnya tanpa menunjukan adanya iluviasi besi; (e) alterasi yang membentuk lempung silikat atau melepaskan oksida atau keduanya dan terbentuk struktur granuler, gumpal, atau prismatic apabila perubahan volume diikuti perubahan kandungan lengas; (f) bersifat rapuh. Horison C, yakni horison atau lapisan yang tidak termasuk batuan induk yang keras, sedikit dipengaruhi oleh faktor pedogenesis, dan sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat horison O, A, E, atau B. Bahan  yang dijumpai di horison C kemungkinan sama atau tidak sama sekali dengan bahan solum yang terbentuk. Horison C kemungkinan telah mengalami proses modifikasi meskipun tidak nyata telah terjadi proses pedogenesis. Horison R, yakni batuan induk yang keras termasuk granit, basal, quarsitik, dan batuan kapur keras atau batu pasir yang keras sehingga tidak mungkin digali dengan menggunakan sekop atau cangkul.
Pengamatan profil tanah meliputi: (1) pengamatan dalam profil itu sendiri dan (2) pengamatan faktor sekeliling yang mempengaruhi proses pembentukan tanah. Termasuk faktor sekeliling yaitu: vegetasi, kedalaman air tanah, topografi, usaha tani, ada tidaknya faktor penghambat seperti bahaya banjir, erosi, salinitasi, keadaan berbatu dan sebagainya. Profil tanah yang akan diamati cirri-cirinya harus memenuhi persyaratan: (1) masih alami, (2) vertikal, (3)bidang pengamatan profil tidak boleh terkena sinar matahari langsung.


III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Alat : Perlengkapan yang digunakan meliputi cangkul, sekop, bor, pisau lapang, roll meter, buku Munsell soil color chart, loup, dll. Sedangkan bahan yang digunakan adalah tanah

3.2 metode kerja

Pengamatan dilakukan dilapangan dengan membuat profil tanah dan mengamati secara langsung kenampakan-kenampakan yang terdapat pada permukaan profil tanah tersebut.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

            Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi tanah
No
Kriteria
Lap 1
Lap 2
Lap 3
Lap 4
Lap 5
Lap 6
1
·     Tebal horizon (cm)
·     Batas horizon (cm)
·     Ketegasan
·     Bentuk
50-100

+-10

Tegas
Datar
+- 300

+-15

Jelas
Bergelombang
+-150

+-30

Berangsur
Bergelombang 
+-75

+-10

Kabur
Tak beraturan
+-50

+-10

Jelas
Jelas tak beraturan
+-50

+-10

Berangsur
Berangsur patah2
2
Warna matriks tanah
4/2
6/4
5/4
3/2
5
6
3
Bercak tanah
·      jumlah
·      kejelasan
·      ukuran

Sedikit
Kabur
kasar

Cukp byk
Jelas
kasar

Sedikit
Kabur
halus

Cukp byk
Kabur
sedang

Sedikit
Jelas
sedang

Ckp jelas
Jelas
Kasar
4
Perakaran :
·       jumlah
·       ukuran

E
A,B,C

D
B

C
C

A
-

A
-

A
-
5
Kedalaman efektif
D
-
-
-
-
-

6
·      Lapisan pembatas
·      Lapisan mampat
A

B
B

B
B

B
C

B
C

B
D

B
7
Kebatuan :
·       Ukuran
·       sebarannya

A
A

A
B

B
C

B
D

C
D

C
E



4.2 pembahasan

Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga bebatuan induk tanah (regolit),yang biasanya terdiri dari horison-horison O-A-E-B-C-R. Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi cuaca  disebut solum tanah (Ali,2004).
Meskipun tanah terdiri dari beberapa horison, namun bagi tetanaman yang sangat penting adalah horizon O-A (lapisan atas) yang biasanya mempunyai ketebalan dibawah 30cm, bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti padi, palawija dan sesayuran yang berperan adalah kedalaman dibawah 20cm (Ali, 2004).
Sifat morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Sebagian dari sifat-sifat morfologi tanah merupakan sifat-sifat fisik dari tanah tersebut (Hardjowigeno,2010)
Warna tanah merupkan petunjuk untuk beberapa sifat tanah , karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanh tersebut. Penyebab perbedaan arna permukaan tanah umumnya oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna semakin gelap (Hardjowigeno,2010)
Warna tanah merupakan komposit (campuran) dari warna-warna komponen penyusunnya. Efek komponen-komponen penyusunya terhadap warna komposit in secar tidak langsung proposional terhadap total permukaan tanah yang setara dengan luas permukaan spesifik dikali proposi volume tanah masing-masingnya tanah  yang bermakna koloidal mempunyai dampak terbesar terhadap warna tanah misalnya humus dan berhidroksida yang secara jelas menentukan warna tanah.
Warna merupakan indikator kondisi iklim tempat tanah berkembang atau asal bahan induknya, tetapi pada kondisi tertentu warna sring pula digunakan sebagai indikator kesuburan atau kapasitas produktivitas lahan .secara umum di katakan bahwa, “ Makin gelap tanah berarti makin tinggi produktivitasnya, dengan berbagai pengecualian, mempunyai urutan putih, kuning, kelabu, merah,coklat-kekelabuan, coklat-kekaratan, coklat dan hitam”.
Hasil pengamatan dari lokasi pertama terdapat 5 lapisan. Lapisan pertama pada kedalaman 0-9 cm, lapisan kedua 10-26 cm,lapisan ketiga 27-49 cm, 50-85 cm, >85 cm. kelima lapisan memiliki perbedaan fisik, biologi dan kimia. Perbedaan–perbedaan ini dapat dilihat dari batasan lapisan, topografi, warna, tekstur, stuktur, konsistensi dan pH tanah.Perbedaan dapat dilihat dari hasil pengamatan profil.
Hasil pengamatan dari lokasi kedua terdapat 4 lapisan. Lapisan pertama pada kedalaman 0-22 cm, lapisan kedua 23-54 cm, lapisan ketiga 55-101 cm, lapisan keempat >101 cm. keempat lapisan memiliki perbedaan fisik, biologi dan kimia. Perbedaan–perbedaan ini dapat dilihat dari batasan lapisan, topografi, warna, tekstur, stuktur, konsistensi dan pH tanah.Perbedaan dapat dilihat dari hasil pengamatan profil.




V PENUTUP

5.1 kesimpulan

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan. Tanah bersifat dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan setiap waktunya. Karakteristik tanah di setiap daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya

5.2 Saran

Para praktikan diharapkan lebih teliti dan serius dalam mengamati sifat fisik tanah di lapang.


DAFTAR PUSTAKA

Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta
Buckman, Harry dan Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bhratara Karya Aksara. Jakarta
Ali. 2004. Dasar Ilmu tanah, Jakarta.
Hardjowigeno, S. 1989. Ilmu Tanah. Penerbit PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Penerbit Kanisius    (Anggota IKAPI). Yogyakarta.
Tim Pengampu. 2011. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Jenderal    Soedirman. Purwokerto



{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. Wynn Casino And Tower Suites in Las Vegas - KTNV
    The 의왕 출장마사지 Wynn Casino and Tower Suites is a 사천 출장안마 luxurious 5-star resort 포천 출장마사지 on the 광주 출장안마 Las Vegas Strip 이천 출장샵 featuring a total of 4,748 spacious hotel rooms,

    BalasHapus

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Faiez Blog's - Powered by Pena Media - Designed by Akhiefaiez -