- Back to Home »
- Essay »
- Apa Itu Stres?
Posted by : Faizin
Senin, 17 Februari 2014
“Aduh,
saya stres, nih!” Kalimat seperti ini seringkali terdengar di
lingkungan pekerjaan Anda. Terutama jika orang yang menghadapinya sedang
mengalami sesuatu yang tidak dapat ia tangani sendiri. Anda juga
mungkin sering mengucapkan kalimat bahwa Anda sedang stres. Tapi tahukah
Anda, apa itu stres?
Menurut James Manktelow dalam buku
Worklife: Mengendalikan Stres terbitan ESENSI, stres adalah suatu
kondisi atau perasaan yang dialami ketika seseorang menganggap bahwa
“tuntutan-tuntutan melebihi sumber daya sosial dan personal yang mampu
dikerahkan seseorang. Itu adalah definisi dari Richard S. Lazarus yang
dikutip di buku Worklife tersebut.Anda hanya merasa sedikit stres kalau Anda memiliki waktu dan daya untuk menangani sebuah situasi. Namun, jika Anda menganggap diri Anda tidak mampu menangani tuntutan-tuntutan yang dibebankan kepada Anda, stres yang Anda rasakan besar. Tingkat stres yang Anda alami tergantung pada persepsi Anda terhadap situasi dan kemampuan Anda menghadapinya.
Apa yang begitu mengancam?
Kebanyakan stres yang kita alami kecil bentuknya. Misalnya beban kerja yang berlebihan, prioritas yang bertentangan, tenggat waktu yang terlalu singkat, konflik dengan rekan kerja, dan lingkungan yang tak menyenangkan. Walaupun stresor-stresor (hal-hal yang memicu stres) tersebut tidak mengancam kelangsungan hidup Anda, kesehatan Anda bisa terancam. Satu orang mungkin sama sekali tidak terpancing dalam sebuah situasi yang membuat stres, sementara orang lain terpancing.
Stres bisa menyebabkan burnout. Burnout adalah kelelahan secara fisik, mental, dan emosional akibat stres. Contoh klasiknya bisa diambil dari bursa saham. Para pemain saham sehari-harinya terekspos dalam keputusan-keputusan finansial besar yang harus diambil dalam hitungan detik. Puncaknya, banyak pemain saham yang mengalami burnout. Apakah Anda juga termasuk orang yang ‘terkena’ burnout?
Kenalilah stresor-stresor Anda dan lakukan sesuatu untuk menghindarinya memicu stres yang sesungguhnya. Jangan sampai Anda terkena burnout